Sunday, September 27, 2009

Selawat Kepada Nabi

Allahumma Salli 'Ala Muhammad wa Ali Muhammad

Ya Allah
dengan segala hikmat, rahsia, keberkatan salawat dan dengan
kemuliaan nabi-Mu dan Ahlulbaitnya, aku mohon agar Engkau
makbulkan segala hajat hamba-Mu ini.

Fadhilat SalawatSesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat (memuji dan berdoa) ke atas Nabi (Muhammad s.a.w).
Wahai orang-orang yang beriman bersalawatlah kamu ke atasnya serta ucapkanlah salam dengan penghormatan. [Al-Ahzab: 56]

• Riwayat Ad-Dailami"Setiap doa adalah terhalang, sehingga berselawat atas Nabi s.a.w. "

• Riwayat Muslim; Sabda Nabi Muhammad s.a.w. :"Barangsiapa berselawat kepadaku satu kali, maka Allah menurunkan rahmat kepadanya sepuluh kali "

• Riwayat An-Nasai dan Ibnu Hibban; Sabda Nabi Muhammad s.a.w. :"Sesungguhnya seutama-utama manusia (orang terdekat) dengan aku pada hari kiamat adalah merekayang lebih banyak berselawat kepadaku"

• Riwayat Ahmad, Nasai dan Al Hakim; Sabda Nabi Muhammad s.a.w. :"Barangsiapa yang berselawat kepadaku satu kali, maka Allah berselawat kepadanya sepuluh selawat dan Allah menghapus sepuluh kesalahan (dosa) dan mengangkat sepuluh darjat kepadanya.

"Ayat SalawatIaitu firmanNya di dalam (Surah al-Ahzab (33):56):"Sesungguh nya Allah dan malaikat-malaikatNy a bersalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.

"Imam Syafi'i dalam Musnadnya berkata: Ibrahim bin Muhammad telah memberitahukan kami bahawa Safwan bin Sulaiman telah memberitahukan kami daripada Abi Salmah daripada 'Abdu r-Rahman daripada Abu Hurairah dia bertanya: Wahai Rasulullah, bagaimana kami bersalawat ke atas anda? Maka Rasulullah SAW menjawab: Kalian berkata: Allahumma Salli 'Ala Muhammad wa Ali Muhammad (al-Musnad, II, hlm. 97).

Ibn Hajr di dalam al-Sawa'iq al-Muhriqah (al-Sawa'iq al-Muhriqah, hlm. 144) mencatat riwayat daripada Ka'ab bin Ijrah. Dia berkata: Apabila turun ayat ini, kami bertanya wahai Rasulullah! Kami mengetahui bagaimana kami memberi salam ke atas anda. Tetapi kami tidak mengetahui bagaimana kami bersalawat ke atas anda? Maka beliau SAW bersabda: Kalian katakanlah Allahumma Salli 'Ala Muhammad wa Ali Muhammad.

Dan diriwayatkan daripada Nabi SAW, berliau bersabda: Janganlah kalian bersalawat ke atasku dengan salawat yang terputus. Lalu mereka bertanya: Apakah salawat terputus itu? Beliau menjawab: Kalian berkata: Allahumma Salli 'Ala Muhammad, kemudian kalian berhenti. Justeru itu katakan: Allahumma Salli 'Ala Muhammad wa Ali Muhammad.Al-Qurtubi di dalam Jami' li-Ahkam al-Qur'an (al-Jami' li-Ahkam al-Qur'an, XIV, hlm. 233) menegaskan bahawa Ahlu l-Bait Nabi SAW dihubungkaitkan dengan Nabi SAW di dalam salawat ke atasnya.

Sementara Ibn 'Arabi di dalam Ahkam al-Qur'an ( Ahkam al-Qur'an, I, hlm. 184) mengatakan bahawa ayat al-Mawaddah diturunkan kepada Nabi SAW dan Ahlu l-Baitnya yang disucikan.Di sini dikemukakan sebahagian daripada riwayat-riwayat para ulama Ahlu s-Sunnah yang mengatakan bahawa ayat tersebut diturunkan kepada Nabi SAW dan Ahlu l-Baitnya seperti berikut:

1. al-Bukhari dalam Sahihnya, VI, hlm. 12
2. Al-Wahidi dalam Asbab al-Nuzul, hlm. 271.
3. al-Baghawi dalam Ma'alim al-Tanzil, V, hlm. 225.
4. al-Hakim dalam al-Mustadrak, III, hlm. 148.
5. Fakhruddin al-Razi dalam Mafatih al-Ghaib, XV, hlm. 226.
6. al-Hafiz Abu Nu'aim al-Isfahani dalam Akhbar Isfahani, I, hlm. 31.
7. al-Hafiz Abu Bakr al-Khatib dalam Tarikh Baghdad, VI, hlm. 216.
8. Ibn 'Abd al-Birr dalam Tajrid al-Tawhid, hlm. 85.
9. al-Nisaburi dalam al-Tafsir, XX, hlm. 30.
10. al-Alusi dalam Ruh al-Ma'ani, XXII, hlm. 22.
11. Muhibuddin al-Tabari dalam Dhakha'ir la-'Uqba, hlm. 19.
12. al-Nawawi dalam Riyadh al-Salihin, hlm. 155.
13. Ibn Kathir dalam al-Tafsir, III, hlm. 506.
14. Al-Tabari dalam al-Jami' li Ahkam al-Qur'an, XX, hlm. 27.
15. al-Khazin dalam al-Tafsir, V, hlm. 226.
16. al-Suyuti dalam al-Durr al-Manthur, V, hlm. 215; Bughyah al-Wu'at, hlm. 442.
17. al-Syaukani dalam Fath al-Qadir, IV, hlm. 293.
18. Abu Bakr al-Hadhrami dalam Rasyfah al-Sadi, hlm. 24.
19. al-Sayyid Ibrahim Naqib, dalam al-Bayan wa Ta'rif, I, hlm. 134.
20. Muhammad Idris al-Hanafi dalam al-Ta'liq al-Sahih fi Syarh al-Masabih, I, hlm. 401 & 402 telah meriwayatkan hadith ini dengan sanad yang banyak dan bermacam-macam. Semuanya meliputi salawat ke atas Nabi SAW dan Ahlu l-Baitnya

Ahlulbait Nabi

Berdasarkan hadits-hadits mutawatir yang kesahihannya diakui oleh semua Muslim, Rasulullah SAW telah mengabarkan kepada pengikut-pengikut beliau pada berbagai kesempatan bahwa beliau akan meninggalkan dua barang berharga dan bahawa jika kaum Muslim berpegang erat pada keduanya, mereka tidak akan tersesat setelah beliau tiada. Kedua barang berharga tersebut adalah Kitabullah dan Ahlulbait Nabi as.

Diriwayatkan dalam Shahih Muslim, dan juga dalam sumber-sumber lainnya, bahwa sepulang dari Haji Wada, Rasulullah SAW berdiri di samping sebuah telaga yang dikenal sebagai Khum (Ghadir Khum) yang terletak antara Mekkah dan Madinah. Kemudian beliau memuji Allah dan berzikir kepadaNya, dan lalu bersabda,
"Wahai manusia, camlah! Rasanya sudah dekat waktunya aku hendak dipanggil (oleh Allah SWT), dan aku akan memenuhi Panggilan itu. Camlah! Aku meninggalkan bagi kalian dua barang berharga. Yang pertama adalah Kitabullah, yang didalamnya Terdapat cahaya dan petunjuk. Yang lainnya adalah Ahlulbaitku. Aku ingatkan kalian, atas nama Allah, tentang Ahlulbaitku! Aku ingatkan kalian, atas nama Allah, tentang Ahlulbaitku! Aku ingatkan kalian, atas nama Allah, tentang Ahlulbaitku (tiga Kali)!

Meskipun ada fakta bahwa penyusun Shahih Muslim dan ahli-ahli hadis lain telah mencatat hadis di atas dalam kitab-kitab shahih mereka, sayang bahwa majoriti Muslim tidak menyedari keberadaan Ahlulbait tersebut, bahkan ada yang menolaknya sama sekali. Kontra argumen mereka adalah sebuah hadis yang lebih mereka kenali yang dicatat oleh Hakim dalam al-Mustadrak- nya berdasarkan riwayat Abu Hurairah yang menyatakan bahwa Rasulullah berkata, "Aku tinggalkan di antara kalian dua barang yang jika kalian mengikutinya, kalian tidak akan tersesat setelahku; Kitabullah dan Sunnahku!

"Tiada keraguan bahwa semua Muslim dituntut untuk mengikuti Sunnah Nabi Muhammad SAW. Namun, pertanyanya adalah Sunnah mana yang asli dan Sunnah mana yang dibuat-buat belakangan, dan Sunnah palsu mana yang dinisbahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Menjejaki sumber-sumber laporan Abu Hurairah yang menyatakan hadis versi `Quran dan Sunnah', kami menemukan bahwa hadis itu tidak dicatat dalam enam koleksi hadis sahih (Shihah as-Sittah). Tidak hanya itu, bahkan Bukhari, Nasa'i, Dzahabi dan masih banyak yang lainnya, menyatakan bahwa hadis ini lemah kerana sanatnya lemah. Meski dicatat bahwa meskipun kitab milik Hakim adalah sebuah koleksi hadis yang penting, tetapi kitab ini dipandang rendah dibandingkan dengan enam koleksi utama hadis-hadis. Sementara itu, Shahih Muslim (yang menyebutkan `Quran dan Ahlulbait') menepati urutan kedua dalam enam koleksi hadis tersebut.

Tirmidzi melaporkan bahwa versi `Quran dan Ahlulbait' terujuk pada lebih dari 30 sahabat. Ibnu Hajar Haitsami telah melaporkan bahwa dia mengetahui bahwa lebih dari 20 sahabat juga mempersaksikannya.Sementara versi `Quran dan Sunnah' hanya dilaporkan oleh Hakim melalui hanya satu sumber. Jadi, mesti disimpulkan bahwa versi `Quran dan Ahlulbait' adalah jauh lebih bisa dipegang. Lebih-lebih, Hakim sendiri juga menyebut versi `Quran dan Ahlulbait' dalam kitabnya (al-Mustadrak) melalui beberapa rantai otoritas (isnad), dan menegaskan bahwa versi `Quran dan Ahlulbait' adalah hadis yang sahih sesuai berdasarkan kriteria yang digunakan oleh Bukhari dan Muslim, hanya saja Bukhari tidak meriwayatkannya.

Lebih jauh kata `Sunnah' sendiri tidak memberikan landasan pengetahuan. Semua Muslim, tanpa memandang kepercayaan mereka, mengklaim bahwa mereka mengikuti Sunnah Nabi Muhammad SAW. Perbedaan di antara kaum Muslim muncul dari perbedaan jalur periwayatan hadis-hadis Nabi Muhammad SAW. Sedangkan hadis-hadis tersebut bertindak sebagai penjelas atas makna-makna Quran, yang keasliannya disepakati oleh semua Muslim. Maka, perbedaan jalur periwayatan hadis yang ada pada gilirannya mengantarkan pada perbedaan interpretasi atas Quran dan Sunnah Nabi – telah menciptakan berbagai versi Sunnah. Semua Muslim, jadinya terpecah ke dalam berbagai mazhab, golongan, dan sempalan, yang diyakini berjumlah sampai 73 golongan. Semuanya mengikuti Sunnah versi mereka sendiri yang mereka klaim sebagai Sunnah yang benar. Kalau demikian, kelompok mana yang mengikuti Sunnah Nabi? Golongan manakah dari 73 golongan yang cemerlang, dan akan tetap bertahan? Selain hadis yang disebut dalam Shahih Muslim di atas, hadis sahih berikut ini memberikan satu-satunya jawaban detail terhadap pertanyaan-pertanya an tersebut. Rasulullah SAW telah bersabda:"Aku tinggalkan di antara kalian dua `perlambang' yang berat dan berharga, yang jika kalian berpegang erat pada keduanya kalian tidak akan tersesat setelahku. Mereka adalah Kitabullah dan keturunanku, Ahlulbait-ku. Yang Pemurah telah mengabariku bahwa keduanya tidak akan berpisah satu sama lain hingga mereka, datang menjumpaiku di telaga (surga)" 2

Tentu saja, setiap Muslim harus mengikuti Sunnah Nabi Muhammad SAW. Akan tetapi, hadis yang telah disebut di atas memberikan bukti bahwa setiap apa yang disebut sebagai Sunnah, yang bertentangan dengan Ahlulbait, adalah bukan Sunnah yang asli melainkan Sunnah yang diadakan belakangan oleh beberapa individu yang menyokong para tiran. Ahlulbait Nabi, yakni orang-orang yang tumbuh dalam keluarga Nabi, adalah orang yang lebih mengetahui tentang Sunnah Nabi dan pernik-perniknya dibandingkan dengan orang-orang selain mereka, sebagaimana dikatakan oleh pepatah: "Orang Mekkah lebih mengetahui gang-gang mereka daripada siapapun selain mereka"Secara argumentatif, bila kita menerima kesahihan kedua versi hadis tersebut (Quran-Ahlulbait dan Quran-Sunnah) , maka seseorang mesti tunduk kepada interpretasi bahwa kata `Sunnah-ku' yang diberikan oleh Hakim berarti Sunnah yang diturunkan melalui Ahlulbait dan bukan dari sumber selain mereka, sebagaimana yang tampak dari versi Ahlulbait yang diberikan oleh Hakim sendiri dalam al-Mustadrak- nya dan oleh Muslim dalam Shahih-nya. Kini, marilah melihat hadis yang berikut ini:Ummu Salamah meriwayatkan bahwa Rasulullah telah bersabda, `Ali bersama Quran, dan Quran bersama Ali. Mereka tidak akan berpisah satu sama lain hingga kembali kepadaku kelak di telaga (di surga)' 3Hadis di atas memberikan bukti bahwa Ali bin Abi Thalib dan Quran adalah tidak terpisahkan. Jika kita menerima keotentikan versi `Quran dan Sunnah', maka orang dapat menyimpulkan bahwa yang membawa Sunnah Nabi adalah Imam Ali, sebab dialah orang yang diletakkan berdampingan dengan Quran.

Menarik untuk melihat bahwa Hakim sendiri memiliki banyak hadis tentang keharusan mengikuti Ahlulbait, dan salah satunya adalah hadis berikut ini. Hadis ini juga diriwayatkan oleh banyak ulama lainnya, dan dikenal sebagai `Hadis Bahtera', yang dalamnya Nabi Muhammad SAW menyatakan, "Camkanlah! Ahlulbait-ku adalah seperti Bahtera Nuh. Barang siapa naik ke dalamnya selamat, dan barangsiapa berpaling darinya binasa".4

Hadis di atas memberikan bukti fakta bahwa orang-orang yang mengambil Ahlulbait dan mengikut mereka, akan diselamatkan dari hukuman neraka, sementara orang-orang yang berpaling dari mereka akan bernasib seperti orang yang mencoba menyelamatkan diri dengan memanjat gunung (tebing), dengan satu-satunya perbedaan adalah bahwa dia (anaknya Nuh memanjat tebing tersebut) tenggelam dalam air, sedangkan orang-orang ini tenggelam dalam api neraka. Hadis yang berikut ini juga menegaskan hal tersebut bahwa Nabi Muhammad SAW telah berkata tentang Ahlulbait; "Jangan mendahului mereka, kalian bisa binasa! Jangan berpaling dari mereka, kalian bisa binasa, dan jangan mencoba mengajari mereka, sebab mereka lebih tahu dari kalian!" 5Dalam salah satu hadis yang lain Rasulullah SAW bersabda, "Ahlulbaitku adalah seperti Gerbang Pengampunan bagi Bani Israil. Siapa saja yang memasukinya akan terampuni".

Hadis di atas berhubung dengan Surah al-Baqarah ayat 58 dan Surah al-A'raf ayat 161, yang menjelaskan Gerbang Pengampunan bagi Bani Israil, sahabat-sahabat Musa yang tidak memasuki Gerbang Pengampunan dalam ayat tersebut, tersesat di padang pasir selama empat puluh tahun. Sedangkan orang-orang yang tidak memasuki Bahtera Nuh, tenggelam. Ibnu Hajar menyimpulkan bahwa:Analogi `Bahtera Nuh' mengisyaratkan bahwa barang siapa yang mencintai dan memuliakan Ahlulbait, dan mengambil petunjuk dari mereka akan selamat dari gelapnya kekafiran, dan barang siapa yang menentang mereka akan tenggelam di samudra keingkaran, dan akan binasa dalam `sahara' kedurhakaan dan pemberontakan.

Sudahkah kita bertanya kepada diri kita sendiri, mengapa Nabi Muhammad SAW begitu menekankan Ahlulbait? Apakah hanya disebabkan karena mereka adalah keluarga beliau, atau karena mereka membawa ajaran-ajaran (Sunnah) beliau yang benar dan mereka adalah individu-individu yang paling berpengetahuan di antara masyarakat setelah beliau tiada?

Berbagai versi dari `Hadis Dua Barang Berat (ats-Tsaqalain) ; yang membuktikan secara konklusif tentang perintah untuk mengikuti Quran dan Ahlulbait,. adalah hadis-hadis yang tidak biasa. Hadis-hadis ini sering diulang-ulang dan dihubungkan dengan otoritas lebih dari 30 sahabat Nabi Suci melalui berbagai sumber. Nabi Suci sentiasa mengulang dan mengulang kata-kata ini (dan tidak hanya dalam satu keadaan, tetapi bahkan pada berbagai kesempatan) di depan publik, untuk menunjukkan kewajiban mengikui dan menaati Ahlulbait. Beliau mengatakannya kepada khalayak pada saat Haji Perpisahan, pada hari Arafah, pada hari Ghadir Khum, pada saat kembali dari Tha'if, juga di Madinah di atas mimbar, dan di atas peraduan beliau saat kamar beliau penuh sesak oleh sahabat-sahabat beliau, beliau bersabda,Wahai saudara-saudara! Sebentar lagi aku akan berangkat dari sini dan meskipun aku telah memberitahu kalian. Aku ulangi sekali lagi bahwa aku meninggalkan di antara kalian dua barang, yaitu Kitabullah dan keturunanku, yakni Ahlulbait-ku. (Kemudian beliau mengangkat tangan Ali dan berkata) Camkanlah! Ali ini adalah bersama Quran dan Quran adalah bersamanya. Keduanya tidak akan pernah berpisah satu sama lain hingga datang kepadaku di Telaga Kautsar. 8Ibnu Hajar Haitsami menulis, "Hadis-hadis tentang berpegang teguh itu telah dicatat melalui sejumlah besar sumber dan lebih dari 20 sahabat telah dihubungkan dengannya"Selanjutnya dia menulis,

"Disini (mungkin) muncul keraguan, dan keraguan itu adalah bahwa hadis-hadis itu telah datang melalui berbagai sumber, sebagian mengatakan bahwa kata-kata itu diucapkan pada saat Haji Wada. Yang lainnya mengatakan kata-kata itu diucapkan di Madinah ketika beliau berbaring di peraduan beliau dan kamar beliau penuh sesak dengan para sahabat beliau. Namun yang lainnya lagi mengatakan bahwa di Ghadir Khum. Atau hadis yang lain pada saat Tha'if. Tetapi tidak terdapat inkonsistensi di sini, sebab dengan memandang penting dan agungnya Quran dan Ahlulbait yang suci, dan dengan penekanan pokok masalah di depan orang-orang, Nabi Suci bisa jadi telah mengulang-ulang kata-kata ini pada semua kesempatan tersebut sehingga orang yang belum mendengar sebelumnya mendengarnya kini.

Menyimpulkan hadis di atas, Quran dan Ahlulbait adalah dua barang berharga yang ditinggalkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada kaum Muslim, dan Nabi menyatakan bahwa jika kaum Muslim mengikuti keduanya mereka tidak akan tersesat setelah beliau, dan mereka akan dihantar ke surga, dan bahwa siapa yang mengabaikan Ahlulbait tidak akan bertahan. Hadis di atas telah dinyatakan oleh Nabi Muhammad SAW untuk menjawab `Sunnah' mana yang asli dan kelompok mana yang membawa `Sunnah' yang benar dari Nabi Muhammad SAW. Tujuannya adalah untuk tidak membiarkan kaum Muslim tersesat jalan setelah kepergian Nabi Muhammad SAW. Disamping itu, jika kita menggunakan kata `Sunnah' saja, hal itu tidak memberikan jawapan spesifik atas persoalan ini, sebeb setiap kelompok Muslim mengikuti Sunnah versi mereka sendiri maupun interpretasi mereka atas Quran dan Sunnah tersebut. Jadi, perintah Nabi ini jelas untuk mendorong kaun Muslim untuk mengikuti interpretasi Quran dan Sunnah Nabi yang diturunkan melalui saluran Ahlulbait yamng keterbebasan mereka dari dosa, kesucian mereka dan kesalehan mereka ditegaskan oleh Quran suci (kalimat terakhir dari surah ke 33, al-Ahzab ayat 33)."Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan segala kekotoran (rijs) dari kamu, wahai Ahlulbait dan mensucikanmu sesuci-sucinya" (al-Ahzab:33) Catatan Kaki1. Shahih Muslim, bab keutamaan sahabat, bagian keutamaan Ali, publikasi Arab Saudi 1980, versi Arab, jilid 4, hal. 1873, hadis ke 36, dan sumber-sumber lain, misalnya Shahih at-Turmudzi dan Musnad Ahmad.2. Shahih at-Turmudzi, versi arab, jilid 5,hal.662-663, 328, dalaporkan lebih dari 30 sahabat,dengan berbagai rantai periwayatan (sanad); al-mustadrak oleh Hakim, dalam bab Memahami (keutamaan) Sahabat,jilid 3, hal. 109,110,148, 533. Hakim juga menyatakan bahwa hadis-hadis ini Shahih menurut kriteria dua syekh (Bukhari dan Muslim); Sunan, Darami,jilid 2,hal.432; Musnad, Ahmad bin Hanbal,jilid 3,hal.14,17, 26,59; jilid 4, hal. 366,370-372; jilid 5,hal.182,189, 350,366,419; Fadha'il `ash-Shahabah, Ahmad bin Hanbal,jilid 2,hal.585, hadis ke 990; al-khasha `ish, Nasa'i,hal. 21,30; as-Sawaiq al-Muhriqah, Ibnu Hajar Haitsami, bab II,bagian 1, hal.230; al-Kabir,Thabari, jilid 3,hal. 62-63, 137; Kanz al-Ummal, Muttaqi Hindi, bab al-I'tisham bi Hablillah,jilid 1,hal 44; Tafsir Ibnu Katsir (versi lengkap), jilid 4,hal 113, pada komentar tentang ayat 42:23 (empat hadis); at-Tabaqat al-Kubra, Ibnu Sa'd,jilid 2,hal. 194,publikasi Dar Isadder, Libanon; al-Jami' ash-Shaghir, Suyuthi, jilid 1,hal.194, juga pada jilid 2; Majma' az-Zawa'id, Haitsami,jilid 9,hal.163; al-Fatih al-Kabir, Binhani, jilid 1,hal.451; Ushul Ghabah fi Ma'rifat ash-Shahabat, Ibnu Atsir,jilid 2,hal.12; Jami' al-Ushul, Ibnu Atsir,jilid 1, hal.187; History of Ibn Asakir,jilid 5, halaman 436; at-Tajul Jami' Lil Ushul, jilid 3,hal.308; al-Durr al-Mantsur, Hafizh Suyuthi, jilid 2,hal.60; Yanabi al-Mawaddah, Qunduzi Hanafi, hal.38, 183; Abaqat al-Anwar, jilid 1,hal.16; dan masih banyak yang lain.3. al-Mustadrak, Hakim,jilid 3,hal.124 berdasarkan otoritas Ummu Salamah; ash-Shawa'iq al-Muhriqah, Ibnu Hajar, bab 9, bagian ke 2,hal.191, 194; al-Awsath, Tabarani; juga dalam as-Saghir; Tarikh al-Khulafaa, Jalalludin Suyuthi,hal. 173.4. al-Mustadrak, Hakim, jilid 2, hal.342, jilid 3, hal.150-151 dari otoritas Abu Dzar. Hakim mengatakan bahwa hadis shahih; Fadha `il ash-Shahabah, Ahmad bin Hanbal, jilid 2, hal.786; Tafsir, Kabir, Fakhrurrazi pada komentar atas ayat 42:23, bagian ke 27,hal.167; Bazzar, dari otoritas Ibnu Abbas dan Ibnu Zubair dengan kata-kata `tenggelam' bukan `binasa'; ash-Shawa'iq al-Muhriqah, Ibnu Hajar Haitsami, bab 11, bagian 1, hal. 234 pada komentar atas ayat 8:33. Juga pada bagian ke 2, hal.282. Dia mengatakan bahwa hadis ini diriwayatkan dari banyak otoritas; Tarikh al-Khulafa dan Jami' us Saghir, Suyuthi; al-Kabir, Tabarani, jilid 3, hal. 37, 38; as-Saghir, Tabarani, jilid 2, hal.22; Hilyat al-Awliya, Abu Nu'aim, jilid 4,hal.306; al-Kuna wal Asma, Dulabi, jilid 1,hal.76; Yanabi al-Mawaddah, Qunduzi Hanafi, hal.30,370; Is'af ar-Raghibin, Saban.5. al-Durr al-Mantsur, Suyuti, jilid 2, hal.60; ash-Shawa'iq al-Muhriqah, Ibnu Hajar Haitsami, bab 11, bagian 1,hal.230, dikutip dari Tabarani, juga di bagian 2, hal.342; Ushul Ghabah, Ibnu Atsir, jilid 3,hal.137; Yanabi al-Mawaddah, Qunduzi Hanafi, hal.41, 335; Kanz al-Ummal, Muttaqi Hindi, jilid 1, hal.168; Majma' az-Zawa'id, Haitsami, jilid 9,hal.163; Aqabat al-Anwar, jilid 1,hal.184; A'alam al-Wara, hal. 132-133; Tazhkirat al-Khawas al-Ummah, Sibt bin Jauzi Hanafi, hal. 28-33; as-Sirah al-Halabiyyah, Nuruddin Halabi, jilid 3, hal. 273.6. Majma' az-Zawa'id, Haitsami, jilid 9, hal.168; al-Awsat, Tabarani, hadis ke 18; Arba'in, abhani, hal.216; ash-Shawa'iq al-Muhriqah, Ibnu Hajar Haitsami, bab 11, hal.230, 234; Hadis yang mirip dicatat oleh Daruquthni maupun Ibnu Hajar dalam kitabnya ash-Shawa'iq al-Muhriqah, bab 9, bagian 2, hal.193 dimana Nabi Muhammad saw mengatakan, "Ali adalah Gerbang Pengampunan, siapa saja yang memasukinya adalah seorang yang beriman dan siapa saja yang keluar darinya adalah orang yang tidak beriman."7. ash-Shawa'iq al-Muhriqah, Ibnu Hajar, hal. 91.8. ash-Shawa'iq al-Muhriqah, Ibnu Hajar, bab 9, bagian 2.9. ash-Shawa'iq al-Muhriqah, Ibnu Hajar Haitsami, bab 11, bagian 1, hal. 230.Ayat al-MawaddahIaitu firmanNya dalam (Surah al-Syuura (42): 23) : "Katakanlah: Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan (al-qurba). Dan siapa yang mengerjakan kebaikan (al-Hasanah) akan Kami tambahkan baginya kebaikan pada kebaikannya itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri."Ahmad bin Hanbal telah meriwayatkan di dalam Manaqib, al-Tabrani, al-Hakim dan Ibn Abi Hatim daripada 'Abbas sebagaimana telah diriwayatkan oleh Ibn Hajr di dalam pentafsiran ayat 14 daripada ayat-ayat yang telah dinyatakan di dalam fasal pertama daripada bab sebelas daripada al-Sawa'iqnya dia berkata: Manakala turunnya ayat ini mereka bertanya: Wahai Rasulullah! Siapakah kerabat anda yang diwajibkan ke atas kami mengasihi mereka? Beliau SAW menjawab: 'Ali, Fatimah dan dua anak lelaki mereka berdua.Hadith ini juga telah dicatatkan oleh Ibn Mardawaih,1 diriwayatkan daripada Ibn 'Abbas oleh Ibn Mundhir, al-Muqrizi, al-Baghawi, al-Tha'labi di dalam tafsir-tafsir mereka. Al-Suyuti di dalam Durr al-Manthur, Abu Nu'aim di dalam Hilyahnya, al-Hamawaini di dalam al-Fara'id, al-Wahidi di dalam Asbab al-Nuzul dan Ibn Maghazili di dalam al-Manaqib, al-Zamakhsyari di dalam al-Kasysyaf, 2 Muhibbuddin al-Tabari di dalam Dhakha'ir al-'Uqba,3 Talhah al-Syafi'i di dalam Matalib Su'ul,4 Abu Sa'id di dalam Tafsirnya,5 al-Nasafi di dalam Tafsirnya,6 Abu Hayyan di dalam Tafsirnya,7 Ibn Sibagh al-Maliki di dalam Fusul al-Muhimmah, 8 al-Hafiz al-Haithami di dalam al-Majma',9 al-Kanji al-Syafi'i di dalam Kifayah al-Talib.10Al-Bukhari di dalam Sahihnya,11 daripada Ibn Abbas RD bahawa dia ditanya mengenai firmanNya: "kecuali kasih sayang kepada kekeluargaan. " Dia menjawab: Ianya adalah kerabat Rasulullah SAW. Al-Tabari di dalam Tafsirnya,12 daripada Sa'id bin Jubair tentang firmanNya, Surah al-Syura'(42) :23)"Katakanlah: Aku tidak meminta upahmu sesuatu upahpun ke atas seruanku kecuali kasih sayang kepada kekeluargaan. " Dia menjawab: Ianya adalah kerabat Rasulullah SAW.Ibn Hajr al-'Asqalani di dalam al-Kafi al-Syafi fi Takhrij Ahadith al-Kasysyaf, 13 berkata: al-Tabrani, Ibn Abi Hatim dan al-Hakim telah meriwayatkannya di dalam Manaqib al-Syafi'i daripada Husayn Asyqar daripada Qais bin al-Rabi' daripada A'masy daripada Sa'id bin Jubair daripada Ibn 'Abbas ditanya: Wahai Rasulullah! Siapakah kerabat anda yang diwajibkan ke atas kami mengasihi mereka? Beliau menjawab:'Ali, Fatimah, Hasan dan Husain.Al-Tabrani di dalam al-Ausat dan al-Kabir telah meriwayatkan daripada Abu Tufail sebuah khutbah Hasan AS:Kami daripada Ahlu l-Bait yang telah difardhukan Allah untuk mengasihi mereka dan menjadikan mereka pemimpin. Maka beliau berkata:Di antara apa yang telah diturunkan ke atas Muhammad SAW ialah:Katakanlah: "Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun ke atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan. " Di dalam riwayat yang lain:Kami adalah daripada Ahlu l-Bait yang telah fardhukan Allah ke atas setiap Muslim mengasihi mereka. Maka turunlah ayat (Surah al-Syu'ara(24) :23):"Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun ke atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan. " Dan siapa yang mengerjakan kebaikan akan Kami tambahkan baginya kebaikan pada kebaikannya itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri."Al-Hakim di dalam al-Mustadrak14 dengan membuang sanad-sanadnya daripada 'Umar bin 'Ali daripada bapanya daripada 'Ali bin Husain dia berkata:Hasan bin Ali berpidato ketika pembunuhan 'Ali AS. Beliau memuji Tuhan hingga akhirnya beliau berkata:"Kami adalah daripada Ahlu l-Bait yang dihilangkan kekotoran mereka oleh Allah dan membersihkan mereka dengan sebersih-bersihnya. Dan kamilah Ahlu l-Bait yang difardhukan Allah ke atas setiap Muslim supaya mengasihi mereka. Maka beliau berkata: Allah berfirman kepada NabiNya: Katakanlah 'Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun..... "Al-Kanji al-Syafi'i di dalam Kifayah al-Talib15 dengan membuang beberapa sanad daripada Jabir bin 'Abdullah, berkata: Seorang badwi datang kepada Nabi SAWAW dengan berkata: Wahai Muhammad bentangkan ke atasku Islam. Maka dia berkata: Kami naik saksi bahawa tiada tuhan melainkan Dia yang Tunggal tiada sekutu bagiNya dan sesungguhnya Muhammad adalah hambaNya dan pesuruhNya. Dia bertanya: Adakah anda meminta upah dariku ke atasnya? Beliau menjawab: Tidak! Melainkan mengasihi kerabatku. Dia bertanya: Kerabatku atau kerabat anda? Beliau menjawab: Kerabatku. Dia menjawab: Sekarang aku membai'ah anda, dan bagi orang yang tidak mencintai anda dan mencintai kerabat anda, maka laknat Allah ke atas mereka. Maka Nabi SAW bersabda: Amin.....Nota Kaki1. al-Nabhan al-Arba'in, hlm 902. al-Kasysyaf, II, hlm 3393. Dhakha'ir al-'Uqba, hlm 254. Matalib Su'ul, hlm 85. Hamisyh Mafatih al-Ghaib, VI, hlm 6656. Tafsir al-Nasafi, hlm 997. Tafsir Abu Hayyan, VII, hlm 1568. Fusul al-Muhimmah, hlm 129. Majma' al-Zaua'id, IX, hlm 16810. Kifayah al-Talib, hlm 3111. Sahih, VI, hlm 12912. Jami' al-Bayan, XXV, hlm 14 – 1513. al-Kafi al-Syafi, hlm 14514. al-Mustadrak, III, hlm 17215. Kifayah al-Talib, hlm 31Mengapa Memilih Ahlul - Bait Dan Hadith-hadith yang menghadkan pengganti Nabi SAW kepada dua belas orang.Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, `Barangsiapa yang meninggal tanpa mengenali imam zamannya, matinya ia seperti orang yang mati selama masa jahiliah (zaman sebelum Islam).'Hadith-hadith yang menghadkan pengganti-pengganti Nabi SAW kepada dua belas orang, telah diriwayatkan oleh jumhur ulama Muslimin di dalam Sahih-sahih dan Musnad-musnad mereka.Ahmad bin Hanbal di dalam Musnad1nya meriwayatkan hadith ini daripada Sya'bi daripada Masruq berkata:"Kami berada di sisi 'Abdullah bin Mas'ud yang sedang memperdengarkan bacaan al-Qur'an kepada kami. Tiba-tiba seorang lelaki bertanya kepadanya: Wahai Abu 'Abdu r-Rahman! Adakah anda telah bertanya Rasulullah SAW berapakah ummat ini memiliki khalifah?" Abdullah bin Mas'ud menjawab:"Tiada seorangpun bertanya kepadaku mengenainya semenjak aku datang ke Iraq sebelum anda." Kemudian dia berkata:"Ya! Sesungguhnya kami telah bertanya kepada RasulullahSAW mengenainya. Maka beliau menjawab:"Dua belas (khalifah) seperti bilangan naqib Bani Israil."Di dalam riwayat yang lain Ahmad bin Hanbal meriwayatkan daripada Jabir bin Samurah, sesungguhnya dia berkata:"Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda semasa Haji Wida':"Urusan agama ini masih pada zahirnya di tangan penentangannya dan tidak akan dihancurkan oleh orang-orang yang menyalahinya sehingga berlalunya dua belas Amir, semuanya daripada Quraisy2."Muslim di dalam Sahih3nya meriwayatkan daripada Jabir bin Samurah sesungguhnya dia berkata:"Aku bersama bapaku berjumpa Nabi SAW, Maka aku mendengar Nabi SAW bersabda:"Urusan 'ini' tidak akan selesai sehingga berlaku pada mereka dua belas khalifah." Dia berkata: Kemudian beliau bercakap dengan perlahan kepadaku. Akupun bertanya bapaku apakah yang diucapkan oleh beliau? Dia menjawab:"Semuanya daripada Quraisy."Muslim juga meriwayatkan di dalam Sahih4nya daripada Nabi SAW beliau bersabda:"Ugama sentiasa teguh sehingga hari kiamat dan dua belas khalifah memimpin mereka, semuanya daripada Quraisy. Di dalam riwayat yang lain "Urusan manusia berlalu dengan perlantikan dua belas lelaki dari Quraisy5," "Sentiasa Islam itu kuat sehingga kepada dua belas khalifah daripada Quraisy6" dan "Sentiasa ugama ini kuat dan kukuh sehingga dua belas khalifah daripada Quraisy7"Al-Turmudzi di dalam al-Sunan8nya mencatat hadith tersebut dengan lafaz amir bukan khalifah.Sementara al-Bukhari di dalam Sahih9nya meriwayatkannya daripada Jabir bin Samurah bahawa Nabi SAW bersabda:

"Selepasku ialah dua belas amir." Maka beliau berucap dengan perkataan yang aku tidak mendengarnya. Bapaku memberitahuku bahawa beliau bersabda:"Semuanya daripada Quraisy."Al-Muttaqi al-Hindi di dalam Kanz al-Ummal10, meriwayatkan bahawa Nabi SAW bersabda:"Selepasku akan (diikuti) oleh dua belas khalifah."Ibn Hajr di dalam al-Sawa'iq al-Muhriqah11 meriwayatkan daripada Jabir bin Samurah bahawa Nabi SAW bersabda:"Selepasku akan (dikuti) dua belas amir semuanya daripada Quraisy."Al-Qunduzi al-Hanafi di dalam Yanabi' al-Mawaddah12 mencatat riwayat daripada Jabir bin Samurah sesungguhnya dia berkata:"Aku bersama bapaku di sisi Nabi SAW beliau bersabda:"Selepasku dua belas khalifah." Kemudian beliau merendahkan suaranya. Maka akupun bertanya bapaku mengenainya. Dia menjawab: Beliau bersabda:"Semuanya daripada Bani Hasyim."Samak bin Harb juga meriwayatkannya dengan lafaz yang sama. Diriwayatkan daripada al-Sya'bi daripada Masruq daripada Ibn Mas'ud bahawa sesungguhnya Nabi SAW telah menjanjikan kita bahawa selepasnya dua belas khalifah sama dengan bilangan naqib Bani Isra'il. Dan dia berkata di dalam bab yang sama bahawa Yahya bin al-Hasan telah menyebutkannya di dalam Kitab al-Umdah dengan dua puluh riwayat bahawa khalifah-khalifah selepas Nabi SAW adalah dua belas orang. Semuanya daripada Quraisy. Al-Bukhari telah menyebutkannya dengan tiga riwayat, Muslim sembilan riwayat. Abu Daud tiga riwayat, al-Turmudhi satu riwayat dan al-Humaidi tiga riwayat.Pengkaji-pengkaji menegaskan bahawa hadith-hadith tersebut menunjukkan bahawa khalifah-khalifah selepas Nabi SAW ialah dua belas orang. Dan maksud hadith Nabi SAW ialah dua belas orang daripada Ahlu l-Baitnya. Kerana tidak mungkin dikaitkan hadith ini kepada khalifah-khalifah yang terdiri daripada bilangan mereka kurang daripada dua belas orang. Dan tidak mungkin dikaitkan dengan khalifah-khalifah Bani Umaiyyah kerana bilangan mereka melebihi dua belas orang dan kezaliman mereka yang ketara selain daripada 'Umar bin Abdu l-Aziz. Tambahan pula mereka bukan daripada Bani Hasyim. Di dalam riwayat yang lain beliau memilih Bani Hasyim di kalangan Quraisy dan memilih Ahlu l-Baitnya di kalangan Bani Hasyim13.Di dalam riwayat 'Abdu l-Malik daripada Jabir bahawa Nabi SAW telah merendahkan suaranya ketika menyebutkan Bani Hasyim kerana 'mereka' tidak menyukai Bani Hasyim. Hadith ini juga tidak boleh dikaitkan dengan khalifah-khalifah Bani 'Abbas kerana bilangan mereka melebihi bilangan tersebut. Dan mereka tidak mengambil berat tentang firmanNya "Katakan!" Aku tidak meminta upah daripada kamu kecuali mencintai keluargaku," sebagaimana juga mereka tidak menghormati hadith al-Kisa'. Justeru itu, hadith tersebut mestilah dikaitkan dengan dua belas Ahlu l-Baitnya kerana merekalah orang yang paling alim, warak, takwa, paling tinggi keturunan dan ilmu-ilmu mereka adalah daripada datuk-datuk mereka yang berhubungkait dengan datuk mereka Rasulullah SAW dari segi warisan dan hikmah. Mereka pula dikenali oleh para ilmuan. Oleh itu apa yang dimaksudkan oleh hadith tersebut ialah dua belas Ahlu l-Bait Rasulullah SAW14. Ianya diperkuatkan oleh hadith thaqalain, hadith al-Safinah, hadith al-Manzilah dan lain-lain.Al-Qunduzi al-Hanafi15 juga telah meriwayatkan hadith daripada Jabir dia berkata: Rasulullah SAW bersabda:"Akulah penghulu para Nabi dan 'Ali adalah penghulu para wasi. Dan sesungguhnya para wasi selepasku ialah dua belas orang, pertama 'Ali dan yang akhirnya Qaim al-Mahdi."Hadith-hadith yang menerangkan bahawa merekalah para wasi Rasulullah SAW di dalam buku-buku Ahlu l-Sunnah adalah banyak, dan ianya melebihi had mutawatir. Umpamanya hadith daripada Salman RD berkata: Aku berjumpa Nabi SAW dan Husain berada di atas dua pahanya. Nabi SAW sedang mengucup dahinya sambil berkata:'Anda adalah Sayyid bin Sayyid dan adik Sayyid. Anda adalah imam bin imam dan adik imam. Anda adalah Hujjah bin Hujjah dan adik Hujjah dan bapa hujjah-hujjah yang sembilan. Dan yang kesembilan mereka ialah Mahdi al-Muntazar. "Al-Hamawaini al-Syafi'i di dalam Fara'id al-Simtin16, meriwayatkan daripada 'Ibn Abbas berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda:"Aku , Ali, Hasan, Husain dan sembilan daripada anak-anak Husain adalah disuci dan dimaksumkan. "Ibn 'Abbas juga meriwayatkan bahawa Nabi SAW bersabda:"Wasi- wasiku, hujjah-hujjah Allah ke atas makhlukNya dua belas orang, pertamanya saudaraku dan akhirnya ialah anak lelakiku (waladi)." Lalu ditanya Rasulullah siapakah saudara anda wahai Rasulullah? Beliau menjawab:'Ali. Dan ditanya lagi siapakah anak lelaki anda? Beliau menjawab: al-Mahdi yang akan memenuhi bumi ini dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana ianya dipenuhi dengan kerosakan dan kezaliman. Demi Tuhan yang mengutusku dengan kebenaran sebagai kegembiraan dan peringatan, sekiranya dunia ini tinggal hanya satu hari lagi nescaya Allah akan memanjangkannya sehingga keluar anak lelakiku al-Mahdi. Kemudian diikuti oleh 'Isa bin Maryam. Beliau akan mengerjakan solat di belakang anak lelakiku. Dunia pada ketika itu berseri dengan cahaya Tuhannya dan pemerintahannya meliputi Timur dan Barat.Al-Qunduzi al-Hanafi di dalam Yanabi' al-Mawaddah17 bab 95 meriwayatkan bahawa Jabir bin 'Abdullah berkata: Rasulullah SAW bersabda: Wahai Jabir! Sesungguhnya para wasiku dan para imam selepasku pertamanya 'Ali kemudian Hasan kemudian Husain kemudian 'Ali bin Husain kemudian Muhammad bin 'Ali al-Baqir. Anda akan menemuinya wahai Jabir sekiranya anda mendapatinya, maka sampailah salamku kepadanya. Kemudian Ja'far bin Muhammad, kemudian Musa bin Ja'far, kemudian 'Ali bin Musa, kemudian Muhammad bin 'Ali, kemudian 'Ali bin Muhammad, kemudian Hasan bin 'Ali. Kemudian al-Qa'im namanya sama dengan namaku dan kunyahnya sama dengan kunyahku, anak Hasan bin 'Ali. Dengan beliaulah Allah akan 'membuka' seluruh pelusuk bumi di Timur dan di Barat, dialah yang ghaib dari penglihatan. Tidak akan percaya kepada imamahnya melainkan orang yang telah diuji hatinya oleh Allah SWT. Jabir berkata: Wahai Rasulullah! Adakah orang ramai boleh mengambil faedah darinya ketika ghaibnya? Beliau menjawab:"Ya! Demi yang mengutuskan aku dengan kenabian sesungguhnya mereka mengambil cahaya daripada wilayahnya ketika ghaibnya, seperti orang mengambil faedah dari matahari sekalipun ianya ditutupi awan." Ini adalah di antara rahsia-rahsia ilmu Allah yang tersembunyi. Justeru itu rahsiakanlah mengenainya melain kepada orang yang ahli.Di dalam Yanabi' al-Mawaddah18 bab 76 daripada Jabir al-Ansari berkata: Junda bin Janadah berjumpa Rasulullah SAW dan bertanya kepada beliau beberapa masalah. Kemudian dia berkata: Beritahukan kepadaku wahai Rasulullah tentang wasi-wasi anda selepas anda supaya aku berpegang kepada mereka. Beliau menjawab: Wasi-wasiku dua belas orang. Lalu Jundal berkata: Begitulah kami dapati di dalam Taurat. Kemudian dia berkata: Namakan mereka kepadaku wahai Rasulullah. Maka beliau menjawab:"Pertamany a penghulu dan bapa kepada wasi-wasi adalah 'Ali. Kemudian dua anak lelakinya Hasan dan Husain. Justeru itu berpeganglah kepada mereka dan janganlah kejahilan orang-orang yang jahil itu memperdayakan anda. Kemudian 'Ali bin Husain Zaina l-Abidin Allah akan mematikan anda ('Ali bin Husain) dan menjadikan air susu sebagai bekalan terakhir di dunia ini." Jundal berkata: Kami telah mendapatinya di dalam Taurat dan di dalam buku-buku para Nabi AS seperti Iliya, Syibra dan Syabir. Maka ini adalah nama 'Ali, Hasan dan Husain, maka imam selepasnya dipanggil Zaina l-Abidin selepasnya anak lelakinya Muhammad, dipanggil al-Baqir. Selepasnya anak lelakinya Ja'far dipanggil al-Sadiq. Selepasnya anak lelakinya Musa dipanggil al-Kazim. Selepasnya anak lelakinya 'Ali dipanggil al-Ridha. Selepasnya anak lelakinya 'Ali dipanggil al-Naqiyy al-Hadi. Selepasnya anak lelakinya Hasan dipanggil al-Askari. Selepasnya anak lelakinya Muhammad dipanggil al-Mahdi al-Qa'im dan al-Hujjah. Beliau ghaib dan akan keluar memenuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana ianya dipenuhi dengan kefasadan dan kezaliman. Alangkah beruntungnya bagi orang-orang yang bersabar semasa ghaibnya. Dan alangkah beruntungnya bagi orang-orang yang bertaqwa terhadap Hujjah mereka. Dan mereka itulah orang yang disifatkan oleh Allah di dalam firmanNya (Surah al-Baqarah(2) : 2-3"Petunjuk bagi mereka yang bertaqwa iaitu mereka yang beriman kepada yang ghaib." Kemudian beliau membaca (Surah al-Mai'dah(5) :56)"Sesungguhny a parti Allahlah yang pasti menang."Beliau bersabda: Mereka itu adalah daripada parti Allah (hizbullah).Al-Hamawaini di dalam Fara'id al-Simtin19 telah meriwayatkan hadith ini dan dinukilkan oleh al-Qunduzi al-Hanafi di dalam Yanabi' al-Mawaddah bab 76 dengan sanad daripada Ibn 'Abbas dia berkata: Seorang Yahudi bernama Na'thal datang kepada Rasulullah SAW dan berkata: Wahai Muhammad! Aku akan bertanya anda beberapa perkara yang tidak menyenangkan hatiku seketika. Sekiranya anda dapat memberi jawapan kepadaku nescaya aku akan memeluk Islam di tangan anda. Beliau SAW bersabda:"Tanyalah wahai Abu 'Ammarah.' Dia bertanya beberapa perkara sehingga dia berkata: Beritahukan kepadaku tentang wasi anda siapa dia? Tidak ada seorang Nabi melainkan ada baginya seorang wasi. Dan sesungguhnya Nabi kami Musa bin 'Imran telah berwasiatkan kepada Yusyu' bin Nun. Maka Nabi SAW menjawab"Sesungguhn ya wasiku ialah 'Ali bin Abi Talib, selepasnya dua anak lelakinya Hasan dan Husain kemudian diikuti oleh sembilan imam daripada keturunan Husain.' Dia berkata: Namakan mereka kepadaku. Beliau menjawab:'Apabila wafatnya Husain, maka anaknya 'Ali apabila wafatnya 'Ali, anaknya Muhammad, Dan apabila wafatnya Muhammad, anaknya Ja'far. Apabila wafatnya Ja'far anaknya Musa. Apabila wafatnya Musa, anaknya Ali. Apabila wafatnya Ali, anaknya Muhammad. Apabila wafatnya Muhammad, anaknya 'Ali. Apabila wafatnya 'Ali anaknya Hasan. Apabila wafatnya Hasan, anaknya Muhammad al-Mahdi. Mereka semua dua belas orang....."Akhirnya lelaki Yahudi tadi memeluk Islam dan menceritakan bahawa nama-nama para imam dua belas telah tertulis di dalam buku-buku para Nabi yang terdahulu, dan ia termasuk di antara apa yang telah dijanjikan oleh Musa AS.Muwaffaq bin Ahmad al-Hanafi di dalam Manaqibnya meriwayatkan daripada Salman daripada Nabi SAW, sesungguhnya beliau bersabda kepada Husain:"Andalah imam anak lelaki seorang imam, saudara kepada imam, bapa kepada sembilan imam. Dan yang kesembilan daripada mereka ialah Qaim mereka (al-Mahdi AS).Begitulah juga Syahabuddin al-Hindi di dalam Manaqibnya telah menerangkan sanadnya daripada Nabi SAW bahawa beliau bersabda:"Sembilan imam adalah daripada anak cucu (keturunan) Husain bin 'Ali dan yang kesembilan mereka adalah Qaim mereka (imam al-Mahdi al-Muntazar AS).Nota Kaki1. al-Musnad, I, hlm 3982. al-Musnad, I, hlm 406, dan V, hlm 893. Sahih, II, hlm 794. Ibid.5. Ibid.6. Ibid.7. Ibid.8. al-sunan, II, hlm 1109. Sahih, IV, hlm 120 (Kitab al-Ahkam)10. Kanz al-Ummal, VI, hlm 16011. al-Sawa'iq al-Muhriqah, bab XI12. Yanabi' al-Mawaddah, hlm 444 (bab 7)13. Muslim, Sahih, II, hlm 81 (Fadhl Ahlu l-Bait)14. Yanabi' al-Mawaddah, hlm 44515. Ibid.16. Fara'id al-Simtin, II, hlm 2617. Yanabi' al-Mawaddah, hlm 49418. Yanabi' al-Mawaddah, hlm 441 - 44419. Yanabi' al-Mawaddah, hlm 446 - 447Allahumma Salli 'Ala Muhammad wa Ali Muhammad

Rahsia doa mustajab

Doa merupakan satu ibadat yang amat dianjurkan dalam Islam. Allah berfirman yang bermaksud:

“Telah berkata Tuhan kamu agar kamu berdoa kepadaKu, nescaya Aku mengkabulkan doa kamu!”(Al-Ghafir 60)

FirmanNya lagi:Artinya: “Serulah Tuhan kamu dengan merendahkan diri dan secara sembunyi-sembunyi.” (Al-A’raf 55)

Imam Al-Ghazali di dalam kitabnya Ihya` Ulumiddin menyebut sepuluh adab-adab berdoa:

-Hendaklah menunggu waktu yang dimuliakan, seperti hari Arafah, pada bulan Ramadhan, pada hari Jumaat, waktu sepertiga yang terakhir dari malam dan waktu sahur.

-Hendaklah dia memilih keadaan-keadaan yang dimuliakan, seperti dalam keadaan bersujud, dalam pertempuran di medan perang, turunnya hujan, dalam keadaan hendak mendirikan solat dan sesudahnya.

-Hendaklah dia menghadap kiblat, menggangkat kedua belah tangan lalu menyapukannya pula pada wajah setelah selesai berdoa

-Hendaklah dia memperimbangkan suara di antara perlahan dan nyaring.

-Hendaklah dia tidak memaksa bersajak dalam berdoa. Memilih doa-doa yang dilafazkan oleh Rasulallah SAW.

-Hendaklah dia merendah diri, khusyuk dan menyimpan perasaan takut.

-Meminta dengan penuh hati dan yakin akan dimustajabkan oleh Allah.

-Hendaklah dia serius dalam doanya serta mengulanginya sampai tiga kali, jangan pula merasa terlalu lama mendapat pengabulannya.

-Hendaklah dia membuka doanya dengan menyebut nama Allah Ta`ala. Kata Imam Nawawi; Demikian juga hendaklah dia berselawat kepada Nabi Muhammad SAW.

-Bertaubat dan mengembalikan barang yang dizalimi serta kembali kepada Allah S.W.T.

Saturday, September 26, 2009

Qiyamullail Jalan orang yang soleh

Qiamullail ialah mendirikan atau menghidupkan malam dengan ibadat-ibadat sunat samada solat mahupun membaca Al-Quran. Ianya merupakan jalan orang-orang yang soleh, cara mendekatkan diri kepada Allah, penghapus kepada dosa-dosa dan penangkis kepada sifat hasad dengki.

Ibadat ini mengangkat orang yang beriman kepada kemulian dan akan dibangkitkan di sisi Allah pada maqam yang terpuji. Hanya orang yang baik serta bertakwa yang mampu memelihara ibadat yang suci ini. Allah S.W.T memerintahkan Nabi Muhammad s.a.w supaya menghidupkan malam dengan firmanNya dalam surah Isra' ayat 79.

ومن الليل فتهجد به نافلة عسى أن يبعثك ربك مقاما محمودا

Dan bangunlah pada sebahagian dari waktu malam serta kerjakanlah "sembahyang tahajjud" padanya, sebagai sembahyang tambahan bagimu; semoga Tuhanmu membangkit dan menempatkanmu pada hari akhirat di tempat Yang Terpuji.

Dalam surah Al-Furqan ayat 64 Allah menjelas sifat hamba-hamba Allah yang diredhaiNya:
والذين يبيتون لربهم سجدا وقياما

Dan mereka (yang diredhai Allah itu ialah) Yang tekun mengerjakan Ibadat kepada Tuhan mereka pada malam hari dengan sujud dan berdiri.

Di antara 3 golongan yang dicintai Allah ialah lelaki yang mempunyai isteri yang cantik, tempat tidur yang nyaman, maka dia meninggalkannya seketika untuk melaksanakan solat malam. Allah berfirman kepadanya, "dia meninggalkan syahwatnya, dan mengingatiKu, kalau dia mahu dia boleh meneruskan tidurnya".

Dalam mencari kesempurnaan ibadat qiyamullail beberapa adab yang diajar oleh Rasulullah s.aw. harus dipatuhi:

-Berniat untuk bangun malam ketika hendak tidur.
-Menyapu wajahnya ketika bangun malam, bersugi dan melihat ke langit sambil berdoa.
-Memulakan dengan solat dua rakaat yang ringan.
-Menggerakkan ahli keluarganya untuk turut sama.
-Hendaklah dia berhenti daripada solat ketika mengantuk sehingga hilang mengantuknya.
-Jangan memaksa dirinya. Lakukan mengikut kemampuan sahaja.

Semoga Allah memberi kita kekuatan untuk meneruskan

Tuesday, September 15, 2009

Orang Yang Meninggalkan Solat

Semasa di DuniaPara sahabat bertanyakan, apakah seksa yang didapatinya( orang meninggalkan solat) semasa di dunia,jawab Nabi SAW:
1.Hilang berkat umurnya(hidupnya cuma dengan kekosongan, walaupun kelihatan hidupnya mewah,kemewahanya itu hanya istidraj belaka).
2.Hilang keberkatan rezekinya(rezekinya terbuang kepada sia2 belaka,walaupun ia kaya raya tetapi kekayaannya itu menjadi laknat baginya.
3.Dihilangkan ALLAH tanda orang soleh pada mukanya.
4.Tidak diakui ia masuk golongan Islam(ia termasuk kepada golongan MUNAFIQ,zahirnya sahaja Islam,batinnya MUNAFIQ).
5.Segala amal baik yang dikerjakannya( sedekahnya dan lain-lain)tidak memperolehi pahala.
6.Doanya tertolakMenurut yang diriwayatkan daripada Ibnu Abbas r.a,katanya telah mendengar Rasulullah saw bersabda-

“Bermula orang meninggalkan sembahyang itu ia dari golongan Islam,Allah tidak menerima tauhid dan imannya dan tidak ada faedah sedekah,puasa dan syahadatnya.”Semasa Hampir AjalKemudian bertanya lagi para sahabat,’Ya Rasulullah,apa pula seksa yang akan diterimanya sewaktu hampir ajalnya?” Jawab RASULULLAH SAW:


1.Adalah matinya dalam kehinaan(yakni pencabutan ruhnya dengan tidak ada belas kasihan).
2.Matinya dalam kelaparan(maksud kelaparan di sini bukan kerana tiada makanan yang sedia,tidak, hanya makanan cukup,tetapi nafsunya tiada lagi,perut lapar tetapi tidak dapat memakan sesuatupun kerana hebat sakitnya sewaktu ruhnya akan keluar).
3.Matinya juga dalam dahaga,dan kalaupun sekiranya diminumkan air yang ada didunia ke mulutnya sekalipun,tidak bisa menghilangkan kedahagaannya kerana sakit penanggungannya di waktu sakratulmaut itu.Ada riwayat yang menjelaskan bahawa kepada orang yang meninggalkan sembahyangnya akan Allah suruh seekor ular besar.”SUJA’UL AKRA” namanya. Mata ular itu dari api,sedang ular itu bertangan dan berkuku daripada besi,lain dari yang lain.Suja’ul Akra ni membawa alat pemukul dari besi yang berat.Ia akan berkata kepada mayat itu dengan suaranya yang bagaikan halilintar,katanya” Aku disuruh Tuhanku untuk memukul engkau sebab engkau meninggalkan fadhu Subuh sehingga waktu Zuhur,kemudian dari Zuhur ke Asar,dari Asar ke Maghrib,dari Maghrib ke Isya’ dan dari waktu Isya’ hingga sampai ke Subuh” lalu “Suja’ul Akra” itu memukul si mati, setiap kali dipukul lenyap terbenam ke bumi sedalam beberapa ratus hasta. Kemudian dikeluarkannya dengan kuku besinya itu,lalu bertanya seperti permulaan dan dipukul lagi dengan hebat dan dahsyatnya sekali. Demikianlah terus menerus hari demi hari sehingga ke Kiamat kelak (Naudzu billahi min dzalik).Ada juga orang-orang kurang yakin adanya azab atau siksa di kubur itu.

Semasa Bertemu Tuhannya

Adapun seksa ketika bertemu dengan Tuhannya di Hari Kiamat kelak, maka datanglah seorang malaikat yang menyeksanya yang padanya rantai panjang.Rantai itu diikatkan ke leher orang yang meninggalkan sembahyang itu seraya dimasukkan ke mulutnya dan keluar langsung dari duburnya.Dengan demikian ia ditarik-tarik dan disentap-sentapkan, hal keadaannya tunggang-langgang dan malaikat yang menghelanya itu berteriak-teriak katanya:“Inilah balasan bagi orang yang meninggalkan sembahyang yang difardhukan". Kemudian langsunglah orang itu ditarik serta dihumbankan ke Neraka Jahanam yang bernama “Saqar”.Kedua,keluar dari seksanya kelak,tidaklah Allah mengampuni ke atasnya dan bagi mereka yang meninggalkan sembahyang itu,seksa dan azab yang hebat dan pedih.Ketiga, nanti sewaktu di Hari Kebangkitan, Allah tidak menaruh rahmat serta belas kasihan kepadanya.

Kisah Pengajaran

Baik juga rasanya jika dikemukakan satu cerita yang terjadi di zaman Khalifah Abu Bakar,bagaimana hebatnya terjadi terhadap seorang mayat yang salah satu sebab ianya terseksa adalah kerana meninggalkan sembahyang. Ada seorang penduduk di zaman Khalifah Abu Bakar meninggal dunia.Setelah dimandikan dan dikafani telah diletakkannya di sudut rumah dengan maksud hendak disembahyangkan. Apabila yang hadir telah bersaf-saf hendak memulakan sembahyang mayat itu, tiba-tiba kafan si mati nampaknya bergerak-gerak sehingga mereka yang berada di samping mayat takjub dan kehairanan melihatnya.Mereka sama serentak saling berbisik dan bertanya dan semua menyangka bahawa si mayat hidup kembali. Salah seorang daripada mereka maju ke hadapan dan mengurai ikatan kafannya sambil yang lain-lain sama mendekati jenazah itu.Alangkah terperanjatlah mereka apabila kafan si mayat sudah terbuka, dilihat mayat masih tetap mayat hanya dalam kafan menyelubungi tubuh mayat tersebut seekor ular,seraya menggigit seluruh tubuh si mayat.Serentak mereka yang hadir di sana menyuruh diambil kayu untuk memukul ular tersebut.Belum sempat mereka mendapatkan kayu itu,sang ular lantas berkata dengan fasihnya-“Asyhadu allaa ilaaha illallah,wa- asyhadu anna Muhammadar Rasulullah.Apakah sebabnya kamu hendak membunuh aku.Aku tidak bersalah dan menyakiti kamu.Aku hanya menjalankan perintah Allah menyeksa mayat ini.Aku disuruh menggigitnya dan menyeksanya hingga ke Hari Kiamat.” Orang ramai berasa hairan lalu bertanya-“Apakah sebabnya maka engkau disuruh menyeksa mayat saudara kami ini?Apakah dosa dan kesalahan mayat ini?”Jawab ular itu-“Mayat ini hayatnya berbuat 3 macam kesalahan yang menyebabkannya diseksa.1. Dia mendengar azan tetapi tidak dihiraukan dan tidak dia pergi menunaikan solat dengan berjemaah.2.ianya enggan mengeluarkan zakat hartanya.3.tidak mahu mendengar nasihat baik dari para alim ulama.Maka oleh itulah ianya diseksa sedemikian rupa”Demikianlah menurut kisahnya yang terjadi di zaman itu.Harapnya menjadi perhatian kita hendaknya.Barangkal i kisah yang diceritakan cukuplah mendorong keinsafan bagi kita ,diteliti bagaimana hebat penderitaan seksanya. “BERSEGERALAH BERTAUBAT SEBELUM TIBANYA AJAL MAUT”

Lailatul Qadar

Assalamulaikum,

"Carilah dengan segala upayamu malam Lailatul - Qadar pada malam-malam yang ganjil daripada 10 akhir dalam Ramadan"-Hadis riwayat Iman Bukhari r.a. Mengapa kita harus mencari Lailatul-Qadar? Jawapnya ialah kerana malam itu satu-satunya malam yang penuh keberkatan dan amal ibadat ketika itu mempunyai nilai pahala yang lebih baik daripada 1000 bulan ( Kira-kira 83 tahun 3 bulan ). Pada malam tersebut dengan izin Allah, para malaikat dan Jibril dari Sidratul Muntaha akan turun kebumi untuk bertemu dengan orang yang beriktikaf, bersembahyang, bertasbih, bertahmid dan bertakbir memohan kebaikan daripada Allah Taala. Para malaikat akan mengaminkan doa mereka itu. Merupakan detik-detik keemasan yang menjanjikan sinar kegemilangan individu muslim untuk merebut syurga Allah dalam kehidupan kekal abadi iaitu di akhirat.

Sianaran matahari esoknya tunduk akur menahan sinaran cahaya malaikat yang sedang bergegas menuju kelangit setelah berhimpun dipelosok bumi pada malam Lailatul-Qadar. "Pada malam itu, turun para malaikat dan Jibril dengan izin Tuhan mereka, kerana membawa segala perkara (yang ditakdirkan berlakunya pada tahun berikutnya)' -(Surah al-Qadar).Malam itu penuh dengan kesejahteraan hingga terbit fajar (Surah al-Qadar). Dalam hubungan ini Rasaulullah s.a.w bersabda : "Pada tiap- tiap malam Lailatul-Qadar itu, Allah menurunkan rahmat yang meliputi sekelian mukmin di atas muka bumi ini dari timur ke barat. Selebihnya diperintahkan Allah kepada Jibril agar diberikan kepada bayi yang lahir pada malam itu samada oleh ibu yang Islam atau Kafir". ( Kitab Durrah al - Nasihin ). Kebanyakkan ulama berpendapat, Lailatul-Qadar ialah malam mula diturunkan al- Quran, iaitu pada 17 Ramadan tahun ke 40 setelah Nabi Muhammad dilahirkan. Rasulullah bersabda : "Lailatul Qadar dikurniakan ke atas umatku dan tidak kepada umat lain"- Hadis riwayat Anas r.a. Rasulullah pernah memikirkan mengenai umur umatnya yang pendek berbanding umat nabi-nabi yang lain (Sekitar 60-70 tahun jarang yang lebih daripada itu). Dengan rahmat Allah dikurniakanNya malam Lailatul-Qadar yang penuh keberkatan itu terlebih baik daripada 1000 bulan. Hadis lain menyatakan suatu ketika Rasulullah menceritakan dari Jibril kepada para sahabat mengenai seorang yang sangat soleh menghabiskan masa berjihad selama hampir 1000 bulan iaitu pemuda bani Israel bernama Syarm'un al-Ghazi. Hanya bersenjatakan kulit unta Syarm'un dengan mudah menewaskan musuh. Bila haus ketika berjuang Allah terbitkan air yang segar di celah-celah giginya dan ketika lapar Allah tumbuhkan tumbuhan sekelilingnya. Puak kafir sangat memusuhinya dan akhirnya memperalatkan isterinya dengan tawaran rasuah yang tinggi. Ketika Syarm'un sedang tidur, isterinya mengikat dengan seutas rantai besi namun sebanyak dua kali gagal. Pahlawan Islam ini mempunyai kekuatan luarbiasa hingga dapat memutuskan rantai tersebut dengan mudah malah cubaan ketiga juga gagal. Akhirnya Syarm'un dedahkan rahsia kekuatannya kepada isterinya yang disangka tiada apa-apa. "Tiada sesiapa dapat memudaratkan diriku kecuali dengan izin Allah dan tiada siapa dapat mengalahkan aku kecuali dengan sehelai rambutku!" Dedahan ini memerangkap dirinya. Beliau tidak dapat melepaskan diri apabila diikat dengan sehelai rambutnya. Kesempatan ini diambil oleh musuhnya menyeksanya sebelum dibunuh. Pelbagai seksaan dilakukan pada pemuda ini, matanya dikorek, telinganya dipotong dan tubuhnya diikat pada sebatang tiang rumah ditikam-tikam dengan senjata tajam. Allah mengilhamkan Syarm'un supaya memohon perlindungan dariNya. Lalu pemuda itu memohon agar dapat menggoyangkan tiang supaya dapat merobohkan rumah dan menimpa musuh yang hendak membunuhnya. Doa Syarm'un dimakbulkan apabila dia dapat kekuatan yang luar biasa hingga dapat menggoyangkan tiang yang teguh itu dan membunuh musuh-musuhnya termasuk isterinya ditimpa runtuhan. Dengan kuasa Allah s.w.t. tubuh Syarm'un yang cedera juga turut pulih serta merta. Syarm'um kemudiannya berpuasa selama hampir 1,000 bulan lagi bagi membalas pertolongan Allah yang menyelamatkan nyawanya. Perjuangan Syarm'un dan kekuatan imannya sungguh luar biasa begitu mengharukan Rasulullah dan para sahabat berdukacita kerana tidak dapat mencapai ganjaran seperti itu. Mereka bertanya akan ganjaran yang diberikan Allah kepada pemuda itu. Baginda menjawab tidak tahu, lalu Allah menurunkan Surah al-Qadar. Anugerah malam Lailatul-Qadar dengan menghidupkan malamnya mempunyai ganjaran melebihi 1,000 bulan, tidak perlu melakukan jihad sehebat Syarm'un. Membaca satu ayat al-Quran pada malam Lailatul-Qadar lebih disukai oleh Allah berbanding membaca seluruh al-Quran hingga khatam pada malam-malam lain. Perbualan nabi Musa a.s yang terkenal suka berdialog dengan Allah. · Nabi Musa a.s: "Ya Allah aku ingin mendekatiMu? "Allah: "Apabila engkau menghidupkan malam Lailatul-Qadar! " · Nabi Musa a.s: "Ya Allah aku ingin RahmatMu?" · Allah: "Rahmat dan belas ikhsanKu kepada mereka yang menghidupkan malam Lailatul-Qadar! " · Nabi Musa a.s: "Ya Allah aku ingin melintasi Titian Siratul Mustaqim selaju kilat" · Allah: "Hanya jika engkau menghidupkan malam Lailatul-Qadar" Nabi Musa a.s: "Ya Allah aku ingin duduk dibawah pohon syurgaMu dan menikmati buah-buahannya? " · Allah: "Dirikanlah ibadat pada malam Lailatul-Qadar! " · Nabi Musa a.s: "Ya Allah aku ingin selamat daripada api neraka?" · Allah: "Wahai Musa, carilah keberkatan pada malam Lailatul-Qadar! " Setiap malaikat mendoakan umat yang bermunajat, itulah kelebihan umat Muhammmad antaranya diampunkan dosa-dosanya pada malam Lailatul-Qadar belum pernah terjadi kepada umat lain sebelum ini. Disamping doa dan harapan kita umat Islam untuk mendapat kesejahteraan hidup, rezki yang berkat, ilmu yang bernafaat, kesihatan yang baik dan sebagainya tiada hijab untuk Allah menrima dan memakbulkannya. Melainkan empat orang yang tiada diampunkan dosanya iaitu:-

1. Orang yang kekal minum arak.
2. Orang yang derhaka kepada ibubapanya.
3. Orang yang memutuskan silaturahim.
4. Orang yang tidak bercakap dengan saudaranya lebih 3 hari.

Lailatul-Qadar membawa makna Malam Kemuliaan dan Kebesaran iaitu malam terkumpulnya keseluruhan al-Quran di Lauhul-Mahfuz sebelum diturunkan secara berperingkat- peringkat selama 23 tahun. Surah Ad-Dhukaan ayat kedua juga di sebut mengenai kemuliaan al-Quran yang diturunkan pada malam Lailatul-Qadar: "Demi al-Quran! Kitab yang menerangkan kebenaran. Sesungguh Kami telah menurunkan al-Quran itu pada malam yang berkat...(Kami menurunkan al-Quran pada malam berkat itu dijelaskan malaikat tiap-tiap perkara yang mengandungi hikmat serta tetap berlaku),-tidak bertukar atau berubah. Satu lagi hadis menceritakan mengenai beberapa orang bani Israel menghabiskan masanya lebih 80 tahun menyembah Allah s. w. t. Mereka ialah Nabi Ayub, Nabi Zakaria dan Nabi Yusya. Mendengar itu sahabat Rasulullah s.a w. takjub dan bertanya bagaimana cara untuk menyaingi mereka itu, lalu Rasulullah bacakan Surah al-Qadar. Ibnu Hazam berpendapat: - · Jika bulan Ramadan 29 hari - maka 10 hari terakhir bermula malam ke 20, maka Lailatul-Qadar jatuh pada malam yang genap. · Jika Ramadan genap 30 hari - maka 10 hari terakhir bermula malam ke 21, maka Lailatul-Qadar jatuh pada malam yang ganjil. Lailatul-Qadar adalah kurniaan Allah s.w.t kepada umat Muhammad s.a.w. yang tidak ternilai fadhilatnya. Ini ada kaitan dengan umur manusia di zaman akhir ini (Umat Muhammad). Jibril a.s. berkata kepada Rasulullah s.a.w." Ya Muhammad, tahukah engkau kenapa singkat umur umatmu?"Tanpa menunggu jawapan, Jibril a.s sendiri menjawab pertanyaan itu " Sebabnya supaya mereka tidak berpanjangan melakukan maksiat ....". Lailatul-Qadar hanya satu malam sahaja dalam malam bulan Ramadhan. · Ulama sependapat mengenai tarikhnya, namun kebanyakkan menyatakan tarikhnya ialah pada malam 27 Ramadhan ( Malam 7 likur ). · Iman Syafie r. a. menyatakan Lailatul - Qadar pada malam 21 Ramadan dan lain-lain ulama menyatakan pada malam 23, 25 dan 29 Ramadhan. · Ada yang menyatakan daripada 10 malam akhir Ramadhan samada malam yang ganjil atau genap. Sahibul-Tanbih r a. menyatakan, Lailatul-Qadar jatuh pada malam 27 Ramadhan berdasarkan jumlah huruf kalimah Lailatul-Qadar (Dalam tulisan al-Quran) iaitu jumlahnya 9 didharabkan dengan 3 (Kerana disebut 3 kali dalam asurah berkenaan) lalu dapat 27. Mengikut Ibnu Abu Hurairah r.a., Abu al-Hassan menyatakan sejak baligh dia tidak pernah luput dapat menemui malam Lailatul-Qadar itu berdasarkan hari awal Ramadhan seperti berikut :- · Hari Ahad dan Rabu maka Lailatul- Qadar pada malam ke 29 Ramadhan. · Hari Isnin maka Lailatul- Qadar pada malam ke 21 Ramadhan. · Hari Selasa dan Jumaat maka Lailatul- Qadar pada malam ke 27 Ramadhan. · Hari Khamis maka Lailatul- Qadar pada malam ke 25 Ramadhan. · Hari Sabtu maka Lailatul- Qadar pada malam ke 23 Ramadhan. Diriwayatkan oleh Aisyah r.a. "Sesiapa menghidupkan (Beribadat sepanjang malam) malam Lailatul-Qadar dan mendirikan sembahyang dua rakaat, kemudian memohon keampunan daripada Tuhannya, maka diampunkan dia oleh Allah Taala dan di masukkan kedalam rahmatNya, kemudian disapukan dia oleh Jibril a.s. dengan dua sayapnya. Barangsiapa disapu oleh Jibril dengan sayapnya maka didalam syurgalah tempatnya... ..". Dalam riwayat lain,"Sesiapa mendirikan sembahyang empat rakaat dengan membaca surah al-Fatihah, al-Kauthar dan al-Ikhlas tiga kali, dimudahkan menghadapi sakratul maut, dikecualikan daripada azab kubur dan dikurniakan empat tiang daripada nur tiap- tiap satunya terdiri 1000 mahligai". Lantas dirikanlah:-
1. Sembahyang sunat 2 rakaat, setiap kalinya dibaca surah Fatihah 1x dan surah al-Ikhlas 7x. 2. Diikuti bacaan istigfar (Astaghfirullahal azim wa atubuilaihi), zikrullah (La ilaha illallah, Allahu akbar), bertasbih (Subhanallah wal hamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar wala haula wala quwwata illa billahil 'aliyyil 'azim), selawat (Allahumma sholli'ala saidina Muhammad).
3Sembahyang sunat tahajjud.
4 Sembahyang sunat tasbih.
5Mereka yang bertemu Lailatul-Qadar akan terus dingin badannya kerana dihampiri dan disalami oleh para malaikat, hendaklah segera membaca: "Allahumma innaka 'afuwwun karim tuhibbul 'afwa fa'fu anni waghfirli". Membaca surah al-Qadar 7x selepas sembahyang Isyak akan menjauhkan kita dari malapetaka. Tidak menjadi alasan wanita yang haid, walaupun uzur hendaklah memperbanyakkan: - {
-Doa.
-Beristighfar
-Bertasbih.
-Bertahmid.
-Bertakbir
-Bersedekah
-Menjaga maruah dan akhlak
-Sentiasa berada dalam keredaan suami (bagi yang berkahwin).
-Sentiasa berada dalam keredaan ibu bapa (bagi yang tidak berkahwin).

Apabila berakhirnya bulan Ramadhan , menangislah wali-wali Allah, menagislah tujuh petala langit dan tujuh petala bumi dan segala malaikat kerana berlalu pergi bulan itu. Berlalulah segala kelebihannya:

Bulan yang dilipatgandakan pahala dan ganjaran.
Bulan yang mudah Allah ampunkan taubat hamba-hambaNya.
Bulan yang banyak sekali diturunkan rahmat ke semesta alam dan
Bulan yang terdapat padanya MALAM LAILATUL-QADAR!

Sabda Rasulullah SAW "Sampaikanlah pesananku walaupun satu ayat". Sesungguhnya apabila matinya seseorang anak Adam itu,hanya 3 perkara yang akan dibawanya bersama :1) Sedekah/amal jariahnya2) Doa anak-anaknya yang soleh3) Ilmu yang bermanfaat yang disampaikannya kepada orang lain

Riak Jadikan Amalan Ibarat Debu Beterbangan

ADAKAH rahsia yang tersimpan di antara diri kita dengan Allah Taala? Menyembunyikan amal kebaikan dari pengetahuan orang lain. Sungguh berat untuk dilakukan kerana lumrahnya manusia memang suka kepada puji-pujian. Berbeza jika seseorang itu melakukan kejahatan, dia akan bersusah-payah menyembunyikan kejahatannya itu daripada pandangan manusia.
Bersyukurlah kerana Allah SWT menghijab segala aib kita daripada mata manusia. Apakah rahsia yang anda sembunyikan itu? Jika ia suatu kejahatan, maka banyakkanlah istighfar, kalau rahsia itu adalah amal ibadat yang ikhlas, maka bersyukurlah kerana Allah SWT menunjukkan diri anda.


Al-Shaikh Muhammad Salih Al-Munajjid menukilkan dalam kitabnya Silsilah A’mal al-Qulub: "Imam al-Mawardi menghasilkan penulisan yang banyak dalam bidang tafsir al-Quran, fiqah dan cabang ilmu lainnya. Namun tiada satu pun karyanya yang diterbitkan semasa hidupnya, melainkan ketika saat akhir hayatnya. Beliau berkata kepada sahabatnya "Semua buku itu adalah hasil karyaku, aku berwasiat kepadamu jika aku sedang menghadapi nazak, letakkanlah telapak tanganmu pada telapak tanganku. Jika aku menggenggamnya ketahuilah bahawa tidak ada satu pun daripada hasil tulisanku itu diterima oleh Allah Taala. Bawalah buku-buku itu ke sungai Tigris dan campakkanlah ia semua ke dalamnya. Sebaliknya, jika aku membuka tanganku, maka ketahuilah bahawa semuanya diterima Allah Taala sebagaimana yang kudambakan dari-Nya." Ternyata Imam al-Mawardi membuka tangannya dan sesuai dengan wasiatnya buku beliau telah diterbitkan.


Cukuplah hanya Allah SWT yang tahu segala amal baik yang dilakukan. Ini bukan bermakna kita tidak boleh menghebahkan amal berkenaan. Ia tidak salah jika diniatkan untuk memberi teladan kepada orang lain dan supaya syiar Islam dapat dijadikan contoh manusia seluruhnya. Tetapi bagaimana dengan risiko sifat riak yang merosakkan amal?
Jika kita tidak mahu terjebak oleh penyakit berbahaya ini, sebaiknya kembalilah mengulang kaji pelajaran ikhlas yang pernah membuat Saidina Abu Hurairah RA amat tertekan ketika menyebut tentang hadis Rasulullah SAW berikut ini. Dikatakan bahawa beliau kerap menangis kerana takut ketika membacakannya.


Sabda Rasululllah SAW yang bermaksud: "Sesungguhnya orang yang pertama kali diputuskan hukumannya pada hari kiamat kelak ialah seorang lelaki yang mati syahid, dia akan dihadapkan kepada Allah SWT, kemudian Allah SWT mengingatkannya akan nikmat yang pernah dianugerahkan kepadanya sewaktu di dunia dulu, maka dia pun kembali mengingatinya, kemudian Allah Taala bertanya "Apa yang engkau lakukan dengan nikmat yang Aku anugerahkan kepadamu? Ia menjawab "Nikmat itu saya pergunakan untuk berperang kerana membela agamaMu sehingga aku mati syahid. Allah SWT berfirman "Engkau dusta! Engkau telah berperang dengan tujuan supaya disebut sebagai orang yang berani (pahlawan) dan perkara itu telahpun diperkatakan orang sebegitu ke atas mu." Kemudian dia diheret di atas mukanya dan dicampakkan ke dalam neraka.

Kemudian dihadapkan pula seorang yang alim, dia mengajar ramai manusia dan banyak membaca al-Quran. Allah SWT bertanya "Apakah yang engkau telah lakukan dengan nikmat-ku itu? Ia berkata "Aku belajar ilmu dan mengajarkannya kepada orang lain dan banyak membaca al-Quran demi keredaan-Mu. Allah berfirman "Engkau dusta! Sebenarnya engkau belajar dan mengajarkan ilmu supaya disebut sebagai orang alim, dan engkau membaca Al-Quran supaya mendapat gelaran Qari’ dan semua itu telahpun disebut orang sebegitu kepadamu." Orang itu kemudian diheret dan dihumban ke dalam neraka.


Kemudian dihadapkan pula orang yang dermawan yang diluaskan rezekinya oleh Allah Taala dengan pelbagai macam harta benda. Kemudian Allah bertanya "Apa yang engkau telah lakukan ke atas nikmatKu? Ia menjawab "Tiada satu jalan pun yang Engkau suruh supaya diberikan derma kepadanya kecuali saya telah dermakan harta saya di sana . Allah SWT berfirman "Engkau dusta! Engkau menderma supaya disebut sebagai orang yang dermawan dan ia telahpun disebut orang begitu kepadamu. Kemudian ia diheret ke neraka." Hadis riwayat Imam MuslimBolehkah kita terhindar daripada niat yang lain selain untuk Allah SWT? Betapa ruginya jika amal itu bagai debu yang berterbangan. Firman Allah Taala yang bermaksud "Dan kami tunjukkan segala amal yang mereka kerjakan, lalu kami jadikan amal itu bagaikan debu yang berterbangan." (Surah Al-Furqan: Ayat 23).Hasutan syaitan ke atas orang yang beramal tidak akan berhenti. Adakalanya kita berasa malas melakukan ibadat kerana ada bisikan yang mengatakan "Untuk apa beramal jika hati tidak ikhlas, tentu tidak diterima oleh Allah."

Tips Kejutkan Orang Bersahur

kalau nak kejutkan org bangun tidur esp sahur..cam ni antara caranya..
1. pegang anak jari kiri/kanan sambil tu panggil nama dia perlahan lahan..2. sentuh bahu org tidur tu..dan goyangkan perlahan lahan..sambil panggil nama dia...3. renjis air kat muka dia...sambil panggil nama dia...4. tampar tampar manja pipi dia..sambil panggil nama dia...5. tutup kipas/air cond
tp kalau still tak effect
1. jerit nama dia kuat kuat...2. gigit ibu jari kaki dia..cam antu toyol gigit3. simbah air sebaldi...kalau bleh air rendam baju dalam korang 4. tarik rambut dia sampai jatuh dr tilam 5. goyang badan dia kuat2 then jerit gempabumi! gempabumi! tsunami!tsunami!6. jerit api! api! api!7. letak kfc ke mcd ke xpun ikan patin masak tempoyak yg baru dibeli sebelah hidung dia..bg ambik bau sikit

tp kalau still tak effect gak
1. pergi kat telinga dia...then sebut maa rabbuka! sambil seru nama dia byk kali...2. pergi kat dia, baca je surah yaa sin! hehehehehe

tp kalau still tak effect gak...ni je la cara terakhir
1. panggil je orang masjid/surau untuk uruskan...kerana tuhan lebih menyayanginya

Sunday, September 13, 2009

Al-Quran Pembela Di Hari Akhirat

Abu Ummah r.a berkata:"Rasullah S.A.W telah menganjurkan kami semua mempelajari al-quran,setelah itu Rasullah S.A.W memberitahu tentang kelebihan al-quran''

Telah bersabda Rasullah S.A.W:Belajarlah kamu akan al-quran,di akhirat nanti dia akan datang kepada ahli-ahlinyayang mana di kala itu orang sangat memerlukannya."

Ia akan datang dalam bentuk seindah-indahnya dan ia bertanya,"Kenalkah kamu kepadaku"?Maka orang yang yang pernah membaca akn menjawab:"Siapakah kamu"?

Maka berkata al-quran:Akulah yang kamu cintai dan kamu sanjung dan juga telah bangun malam untukku dan kamu juga pernah membacaku di waktu siang hari."

Kemudian berkata orang yang prnah membaca al-quran itu:"Adakah kamu Al-quran?"Lalu al-quran mengakui dan menuntun orang yang pernah membacamenghadap Allah S.W.T.Lalu orang itu diberi kerajaan di tangan kanan dan kekal ditangan kirinya,kemudian meletakkan makhota dia atas kepalanya.

Pada kedua ayah dan ibunya pula yang muslim diberi perhiasan yang tidak dapat ditukar dengan dunia walau berlipat ganda sehingga kedua duanya bertanya:"Dari manakah kami memperolehi ini semua,pada hal amal kami tidak sampai ini"?

Lalu di jawab:"Kamu di beri ini semua kerana anak kamu telah mempelajari Al-quran."

SELOKA NASIHAT

Di dalam hidup manusia,yang penting ialah BERKAT.
Bila hidup kita berkat,diri ini akan selamat.
Apabila diri selamat,rumahtangga jadi sepakat.
Apabila masyarakat jadi sepakat,
masyarakat jadi muafakat,
Apabila masyarakat jadi muafakat,
negara kita menjadi kuat.
Apabila negara menjadi kuat,
negara luar jadi hormat.
Apabila negara luar jadi hormat,
permusuhan pun tersekat.
Apabila permusuhan tersekat,
pembagunan pun meningkat.
Apabila pembangunan pun meningkat,
emajuan menjadi pesat

TETAPI AWAS,

Apabila pembangunan meningkat,kemajuan menjadi pesat,
kita lihat bangunan naik bertingkat-tingkat.
Di tengah-tengah itu,tempat maksiat tumbuh macam kulat
KETIKA ITU,
manusia mula mengubah tabiat.
Apabila manusia telah mengubah tabiat,
ada yang jadi kulat dan ada yang jdi ulat.
Apabila manusia dah jadi ulat,sembahyang makin hari makin liat.
Apabila sembahyang jadi liat,orang yang baik ada jadi jahat
Apabila orang baik bertukar jahat,orang miskin pula nak kaya cepat.
Apabila orang miskin nk kaya cepat,orang tua pula nak mati lambat
Apabila orang tua nak mati lambat,
tak dapt minum madu telan jerla minyak gamat

Yang lelaki,
budak-budak muda pakai seluar ketat.
semua nak tunjuk kuat.
Bila berjudi,percaya perkara khurafat.
Tapi hidup pula yang melarat.
Tali kasut dah tak berikat.
Rambut pun jarang sikat

Yang perempuan,
Pakai mini sekerat,
Suka pakai baju ketat.....(apa dapat)
suka sangat menunjuk pusat.
Hingga tidak peduli lagi batasan aurat.

Silap gaya jadi gawat,
Bohsia bohjan lagi hebat Duduk jauh berkirim surat.
Bila berjumpa tangan berjabat.
Kemudian pakat lawan peluk siapa erat.
Masa tu,nafas naik sampai tersekat-sekat.
Usah peduli agama dan adat.
Usah takut Allah dan malaikat.
Yang penting apa kita nak buat?
Kita 'bukti' lah kita buat.
Apabila perut kempis dah jadi bulat.
Maka lahirlah pula anak-anak yang tak cukup sifat.
Bila anak-anak tak cukup sifat,
Masa tu kita tengok bayi di buang di merata tempat.

MAKNANYA KETIKA ITU,IBLIS MULA MELOMPAT,
Dia kata apa?habis manusia dah masuk jerat.
Habis manusia telah tersesat.
Inilah dia fonomena masyarakat.

Oleh itu,wahai saudaraku dan para sahabat,
Marilah kita pakat mengingat,
Bahawa dunia hari ini semakin singkat,
Esok atau lusa mungkin nak kiamat,
Sampai masa kita semua akan berangkat!
Berangkat menuju ke negeri akhirat.

Di sana kita akan di tanya apa yang kita buat.
Masa tu,senduri mau ingat

Umurmu banyak mane,
Berapa banyak kamu buat ibadat....?
Zaman mudamu,apa yang telah kamu buat.........?
Harta benda anda,daripada mana anda dapat.......?
Ilmu anda,adakah ada bermanfaat.......?

SEBAGAI MANUSIA INSAN,SAMA-SAMALAH MENGINGATI SESAMA INSAN!!!SEMOGA IANYA DAPAT MENGIGATKAN KITA SUPAYA SEGERA MENINGGALKAN MAKSIAT DAN MEMPERBANYAKKAN IBADAT.

Sunday, September 6, 2009

4 Tip Sahabat palsu dan Sejati

4 Tip Sahabat Jujur

1.Ciri-ciri sahabat penolong-Dia menjaga dirimudan milikmu,dia melindungimu sewaktu kamu
ketakutan dan dia membantu juga lebih daripada yang kamu perlukan

2.Ciri-ciri sahabat pada waktu susah dan senang:Dia menceritakan rahsianya kepadamu dan menjaga segala rahsiamu dan tidak akan meninggalkanmudi saat kamu mengalami kesulitan dan sebaliknya dia rela berkorban hidup bagi dirimu

3.Ciri-ciri sahabat yang memberi nasihat yang baik-Dia mencegah kamu daripada berbuat jahat ,dia menganjur kamu berbuat benar,dia memberitahukan yang belum pernah kamu dengar dan dialah yang menunjukkan kamu jalan yang benar

4.Ciri-ciri sahabat yang bersimpati-Dia tidak bergembira atas kesusahanmu,dia turu senang atas kebahagianmu,dia mencegah orang lain menjelak dirimu dan dia membenarkan orang memuji dirimu



4 Tip Sahabat Palsu

1.Ciri-ciri sahabat tamak-Dia sangat tamak,hanya memberi sedikit dan meminta banyak,dia melakukan kerja kerana takut ,dia hanya mengingat kepentungnya sendiri

2.Ciri-ciri sahabat besar mulut-Dia menyakan sahabat berkenaan dengan hal-hal lampaua atau hal-hal mendatang ,dia berusaha mendapatkan simpati dengan kata-kata kosong dan jika ada kesempatan membantu,dia menyatakan tidak sanggup

3.Ciri-ciri sahabat penjilat-Dia menyetujui hal-hal yang salah,dia pun tidak pun tidak menganjurkan hal-hal yang benar,di hadapan dia memuji dirimu dan di belakangmu dia akan merendahkan dirimu

4.Ciri-ciri sahabat pemboros-Dia hanya akan menjadi kawanmu jika kamu gemar berpesta atau berkeliaran terutama di tempat-tempat hiburan dan pertunjukkan selain suka berjudi.

10 Sifat Sahabat Yang Harus Di Hargai

Antara berikutnya:

1.Sahabat yang ceria dan menceriakan

2.Sahabat yang memberi ketenangan

3.Sahabat yang suka berbaik sangka

4.Sahabat yang tidak suka mengata

5.Sahabat jujur

6.Sahabat yang baik tutur katanya

7.Sahabat Ikhlas

8.Sahabat berfikiran positif

9.Sahabat baik hatinya dan niatnya

10.Pendengar yang baik

Friday, September 4, 2009

Bicara Rasullah

Dalam ruangan sirah pada bulan ini,kita akn dapat mengetahui cara Rasullah berbicara.Aisyah r.a ada berkata,"Rasullah tidak pernah berbicara penuh sebagaimana bicaramu ini(cerewet),tetapi beliau berbicara dengan perkataan yang tepat,jelas,padat sehingga bboleh dihafal oleh orang yang ada disekitarnya."(HR Abu Daud)


-Rasullah selalu berbicara dengan mudah dan sopan serta lemah lembut kerana baginda berharap orang yanng mendengarnya dapat memahami butir bicaranya.Baginda juga,sangat menjaga perbezaan-perbezaan yang terdapat antara umatnya agar tidak timbul sebarang salah faham antara mereka.Baginda sangat peka trhadap pemahaman dan cara berfikir umatnya yang mempunyai pandangan dan penerimaan yang berbeza,Oleh itu.baginda memilih untuk bersikap Halim (menerima perbezaan walaupun bertentangan dengan isi hati)dan bersabar sehingga lawan bicaranya senang hati.


-Aisyah meriwayatkan,"Rasullah selalu berbicara dengan perkataan yang jelas yang boleh difahami orang yang mendengarnya"


-Renungkanlah bagaimana seorang rasul agung itu begitu lembut dan bersahabat,berlapang dada serta bersikap terbuka.Baginda rela mengulang percakapannya dengan jelas agar dapat difahami oleh orang lain.Anas b malik meriwayatkan,"Rasullah sering mengulang perkataannya sehingga 3 kali supaya dimengertikan dan difahami"(HB Bukhari)

-Rasullah juga suka bergurau dengan para sahabat untuk mrngurangkan rasa takut di kalangan para sahabat kerana ada sebahagian daripada mereka yang bersa takut dengan yang lain.Diriwayatkan dari ibnu nasud r.a bahawa Rasullah pernah didatangi seorang lelaki yang sangat ketakautan dan gementar seluruh badanya apabila berhadapan dengan baginda.Lelaki tersebut kemudiannya ditenangkan oleh rasullah dan baginda bersabda,"Tenangkan kerana kau bukanlah seorang raja.Aku adalah anak seorang wanita yang nemakan daging kering."(Hr Ibnu Majah)



MORAL SIRAH

-Melalui sirah ini,dapat kita ganbarkan betapa agungnya bicara Rasullah antara satu sama lain walaupun baginda mempunyai darjat yang tinggi disisi Allah.Malah berdasarkan kepada kisah ini,jelas menunjukkan baginda merendah diri walaupun melalui bual bicaranya. Sifat Rasullah
yang sangat lemah lembut apabila berbicara wajar dicontohi dan diikuti agar keperibadian sebagai seorang anak gadis dapat dipelihara dan dihormati oleh orang lain kerana budi pekerti yang dimiliki

Thursday, September 3, 2009

10 Amalan Dimurahkan Rezeki

Berdasarkan kepada konsep rezeki,Allah s.w.t telah membuka jalan yang seluas-luasnya untuk setiap hambanya untuk memperoleh rezeki dalam pelbagai bentuk yang boleh menjadi punca kebaikan dunia dan akhirat.Berikut adalah sepuluh amalan untuk dimurahkan rezeki:


1.MENGABADIKAN DIRI UNTUK BERIBADAH
-Allah s.w.ttidak mensia-siakan pengabadian siri hambanya seperti firmanya,'Wahai anak Adam ,sempatkanlah untuk menyembahku maka aku kan membuat hatimu kaya dan menutup kefakiranmu.Jika tidak melakukanya maka aku akan penuhi tanganmu dengam kesibukan dan aku tidak menutup kekafiranmu.(Riwayat Ahmad,Tirmizi,Ibnu Majah dan Al-Hakim dari Abu hurairah r.a)

2.MEMPERBAYAKKAN ISTIGHFAR
-Sabda nabi s.a.w'Barang siapa memperbanyakkn istighfar maka Allah s.w.t akan menghapuskan segala kedukaannya,menyelesaikan masalahnya dan memberinya rezeki yang tidak disangka-sangka.(Riwayat Ahamd,Abu Daud,an-Nasa'i,Ibnu Majah dan al-Hakim dari Abudullah B.abbas r.a)

3.SENTIASA MENGINGATI ALLAH
-Firman Allah s.w.t,"Orang-orang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingati Allah.Inagtlah,hanya denganmengingati Allah s.w.t hati akn menjadi tenteram.(Surah Ar-Ra'd ayat 28)

4MENDOAKAN IBU BAPA
-Nabi muhammad s.a.w bersabda,"mendoakn ibu bapa juga menjadi sebab mengalirnya rezeki.Apabila hamba itu meninggalkan berdoa kepada orang tuanya nescaya terputuslah rezeki (Allah) daripadanya.(Riwayat al-hakim dan ad--Dailami)

5.MENJALIN SILATURRAHIM
-Nabi muhammad s.a.w bersabda,"barangsiapa ingin dilapangkan rezekinya dan dilambatkan ajalnya maka hendaklah dia menghubungi sanak-saudaranya."(Riwayat Bukhari)

6.MELAZIMI KEKAL BERWUDUK
-Seorang Arab desa menemui Rasullah s.a.w dan meminta pedoman mengenai beberapa perkara termasuk mahu dimurahkan rezeki oleh Allah s.w.t.Lalu Rasullah s.a.w bersabda,"Sentiasalah berada dalam keadaan bersih(dari hadas)nescaya Allah akan murahkan rezeki ."(Diriwayatkandaripada Sayidina Khalid al-Walid)

7.BERSEDEKAH
-Sedekah mengundang rahmat Allah dan menjadi sebab Allah s.w.t membuka pintu rezeki seseorang itu .Nabi muhammad s.a.w bersabda kepada Zubair bin al-Awwam ."Hai zubair,ketahuilah bahawa kunci rezeki hamba itu ditentang Arasy yang dikirim oleh Allah azza wajalla kepada setiap hamba sekadar nafkahnya.Maka siapa yang memperbanyakkan pemberian kepada orang lain nescaya Allah memperbanyakkan baginya.Dan siapa yang menyedikitkan nescaya Allah menyedikitkan baginya.(Riwayat ad-daruquthni daripada anas r.a)

8.MENGAMALKAN SOLAT DHUHA
-Amaln solat dhuha yang dibuat waktu orang sedang sibuk dengan urusan dunia (aktiviti harian),juga memppunyai rahsia tersendiri .Firman Allah s.w.t,"Wahai anak adam,jangan sesekali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang(solat dhhuha),nanti pasti akan aku cukupkan keperluanmu pada petang harinya."(Riwayat al-Hakim dan Thabrani)

9.BERSYUKUR KEPADA ALLAH
-Syukur ertinya mengakui segala pemberian dan nikmat Allah s.w.t.Melupainya adalah kufur nikamt yang Allah berikan.Allah s.w.t berfirman."Demi sesungguhnya!jika kamu bersyukur,nescaya aku tambahi nikmatku kepadamu dan demi sesungguhnya jika kamu kufur.sesungguhnya azabku amat keras."(Surah Ibrahim ayat 7)

10.BERTAWAKAL
-Nabi muhammad s.a.w bersabda,"Seandainya kamu bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal nescaya kamu diberi rezeki sepeti burung iaitu ,pada pagi hari lapar dan petang hari telah kenyang."(Riwayat Ahmad,at-Tirmizi,Ibnu Majah.Ibnu Hibban,al-Hakim dari Umar bin al-khattab r.a)

PESANAN-Mudah-mudahan para pembaca mengamalkan langkah-langkah yang diberikan diatas supaya Allah S.W.T mencukupkan rezeki dan keperluan ANDA.

Mutiara Kata

Rasullah S.A.W bersabda yang maksudnya ''Tidak ada keberanian yang paling disukai oleh Allah S.W.T selain daripada keberanian hamba menahan kemarahan.Tidaklah seorang hamba itu menahan kemarahannya melainkan Allah S.W.T akan mengisi dadanya dengan keimanan.
(RIWAYATIBN ABI DUNYA)
HURAIAN PENGAJARAN HADIS:
1.Menahan perasaan marah,memaafkan keslahanorang lain dan berlaku ihsan adalah sntara sifat yang mesti dipupuk dalam diri setiap manusia kerana ia boleh menambah keimanan.
2.Marah umumnya menunjukan sifat seoarang yang lemah kerana gagal mengawal emosinya sendiri.Ia merupakn tabiat yang sukar dihapuskan.Apabila marah,kedua mata menjadi merah,urat leher pula kelihatan timbul.Oleh itu,rasullah mengatakan bahawa kemarahan itu adalah bara api di dalam hati anak Adam dan ia datangnya daripada syaitan yang dijadikan daripada api di mana api hanya dapat dipadamkan dengan air.Maka Rasullah S.A.W menasihatkan apabila marah ,hendakalah seseorang itu berwuduk(mengambil air sembahyang).
3.Imam Al-Ghazali pula berkata:Kemarahan manusia itu bermacam-macam.Sesetengahnya cepat marah tetapi cepat tenang.Sesetengahnya lambat marah tetapi lambat pula tenang dan sesetengah yang lain pula,lambat marah tetapi cepat tenang.Maka yang ketiga inilah yang paling terpuji.
4.Tidak semua kemarahan itu dilarang oleh islam.Marah pula ada terhadap perkara yang tidak disukai yang menyalahi kebenaran sebagaimana yang diajarkan oleh agama atau perkara yang terang-terang yang dilarang agama dimana kita dilarang mendiamkan diri jika kehormatan peribadi dan agama dibiarkan.
PESANAN:Marilah sesama kita mencari keredhan ALLAH S.W.T.

Tuesday, September 1, 2009

Eratkan Persahabatan Dengan 13 tip

1.KESABARAN

-Belajarlah bersabar sekiranya sikap teman baik kamu itu menyinggung perasaan mungkin dengan kesabaran,teman kamu itu akan mulai berubah dan mula berfikir tentang hati dan perasaan orang lain.

2.BERTERUS-TERANG

-Jangan sesekali kamu memendam perasaan jika kamu tidak menyenangi sikap teman-teman sekeliling kamu.Cuba berbincang dan berterus-terang agar masalah yang membelenggu diri kamu akan selesai dan jangan meninggikan suara ketika berbincang

3.IKHLAS

-Sentiasa bersikap ikhlas dan jangan terlalu berkira dengan orang lain.Setiap ikhlas kita akn menjadikan teman di sekeliling akan lebih menghormati kita

4.SALING MENGHORMATI

-Hormatilah orang di sekeliling kamu dan sudah tentu orang lain juga akn menghormati kmu .

5.JUJUR
-Belajarlah untuk menjadi seorang yang jujur.Saling percaya mempercayai menjadikan hubungan persahabatan yang dijalinkan akan berjaya.Buang jauh-jauh sikap bermuka-muka kerana ia akan merenggangkan persahabataan.

6.SALINAG FAHAM MEMAHAMI
-Saling faham memahami dan tidak berprasangka buruk ialah resepi utama dalam membina sebuah persahabatan yang berjaya.

7.SALING MEMAAFKAN
-Jadilah seorang yang pemaaf sekiranya teman baik kamu menyinggung perasaan.Ketahuilah sikap pemaaf itu perbuatan yang mulia.Malah ia dapat memberikan kesan positif terhadap diri kamu sendiri.

8.BERTOLAK ANSUR
-Saling bertolak ansur juga merupakn satu faktor penting untuk membina sebuah perhubungan yang murni.Sikap begini akan memberi manfaat kepada diri kamu dan orang lain.

9.JAGA TUTUR KATA
-Jangan terlalu celupar ketika berbicara bersama teman-teman sekeliling kamu.Sikap lepas kata begini akan mengundang perselisihan faham antara satu sama lain.

10.NASIHAT MENASIHATI
-Teguran hendaklah secara baik dan bukanya melulu dan mengkritik.Saling ingat-mengingati itu adalah satu perbuatan yang mulia

11.AMBIL BERAT
-Jangan petingkan diri sendiri.Berada di sisi teman ketika dia sedang susah merupakan satu pengorbanan besar dan tanda setia kawan.Ia memberikan kekuatan dan sedikit sebanyak masalah yang ditanggunginya akan berkurangan.

12.SALING BERHAUBUNG
-Jauh di mata,dekat di hati.Walau pun mungkin kamu dipisahkan oleh jarak dan kesibukan tetapi kamu masih boleh mengeratkan persahabatn dengan bertanya khabar.Telefon atau sekadar menghantar sms pun sudah mencukupi sebagai tanda ingatankamu kepadanya.

13.BERTELINGKAH
-Kadang-kadang pertelingkahan yang berlaku boleh mengeratkan perhubungan.Sesekali bertelingkah akan menjadikan perhubungan bertambah baik.Kita lebih saling mengenali dan memahami antar satu sama lain.Tapi haruslah ingat,bergaduh tanpa bermaafan tidak ada gunanya.Sekurang-kurangnya kita kenalah beralah,bermaaf-maafan agar keruhan yang melanda agar jernih semula.


P/S:Moga-moga tips ini berguna kepada anda sekalian.Semoga dapat bermuhasabah diri sebagai seorang kawan.